7 Hal yang Harus Kamu Hilangkan Agar Bahagia di Masa Depan


image: Alamy via BBC

Setiap orang memiliki devinisi dan cara kebahagiaan yang berbeda-beda. Ada yang bahagia karena cara yang sederhana seperti mengupload makanan di instagram, mendapatkan kopi yang nikmat dari seorang barista di kedai kopi yang baru ia coba, ada pula yang bahagia melihat setiap perkembangan anaknya.

Namun adapula yang bahagia dengan cara yang lebih sulit seperti bahagia apabila sudah mencapai yang terbaik, bahagia kalau mendapatkan IPK cumlaude, bahagia apabila sudah bisa membeli sport car impiannya.

Semua cara kebagiaan itu sah-sah saja kok. 

Namun setidaknya ada 7 hal yang harus kita hilangkan hal-hal ini dari dalam diri kita, agar kita menjadi lebih bahagia:

1. Penyakit Hati
Memiliki penyakit hati seperti iri dan dengki janglah selalu disimpan di dalam hati. Iri dan dengki terhadap orang lain sama saja kita tidak berdamai dengan hati kita, diri kita, kemampuan kita dan tidak bersyukur  dengan keunikan yang kita miliki.

2. Rasa Kecewa Terhadap Manusia
Untuk kamu yang pernah di kecewakan, mungkin sulit untuk memaafkan dan juga melupakan. Mungkin kamu hanya bisa salah satunya "memaafkan" tapi tidak "melupakan” atau sebaliknya. Untuk itu, sebaiknya kita mencoba mengampuni karena dengan begitu hati kita akan lapang.

3. Tidak Mencintai Berlebihan
Ketika kita cinta terhadap manusia, mungkin kita bisa dikecewakan. Tapi cinta terhadap sang pencipta 'Tuhan' tidak akan pernah sia-sia. Bahkan ketika kita mencintai Tuhan diatas segalanya, Tuhan tidak akan pernah mengecewakan kita, namun kitalah yang harus mengerti dan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dari sudut pandang Tuhan bukan dari sudut pandang manusia.

4. Cinta akan uang
Uang memang penting, uang bisa membeli kasur yang mahal tapi tidak bisa membeli tidur yang nyenyak. Cinta uang adalah akar dari kejahatan, banyak orang berambisi menjadi kaya, ingin memiliki segalanya, ingin memiliki rumah, mobil, perusahaan dan lainnya.

Padahal, isi dunia itu tidak ada apa-apanya. Coba lihat, saat kita naik pesawat dan ketika pesawat semakin tinggi. Apakah kamu masih melihat rumahmu yang besar? mobilmu yang mentereng, apalagi melihat jabatan kita di dunia. Semua nampak kecil bahkan tidak terlihat lagi.

5. Ambisius Ingin Segalanya
Kita boleh berencana, merencanakan sesuatu, memiliki target. Tapi kita tidak boleh berambisi. Jika kita sudah berambisi terkadang kita akan gelap mata dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. 

Ketika kamu sudah memiliki rencana, memiliki target, selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah berdoa dan meminta restu kepada orang tua, kerabat, teman agar semuanya turut mendokana, bersinergi dan dilancarkan segala urusanmu. 

6. Membeli Sesuatu Hanya Untuk Gaya 'bukan karena butuh'
Ketika kita sudah ikut-ikutan orang lain membeli sesuatu hanya untuk gaya, inilah yang bahaya! Kamu harus tahu, barang branded itu boleh dibeli dan digunakan. Tapi, barang-barang branded yang kamu gunakan tidak akan mengubah karaktermu, dia  hanya akan mengubah peampilanmu dan anggapan orang tentang kamu.

Contoh seorang koruptor menggunakan Tas Hermes asli, lalu ia di tangkap dan di penjara karena merugikan negara. Apakah ia masih dihargai sebagai si pemilik Hermes? "tentu tidak" 

Beda halnya dengan pendaki gunung menggunakan tas Eiger, dan memecahkan rekor sebagai pendaki pertama di gunung tersebut. Walau tasnya tidak semahal brand mewah, tetapi karena karakter dan integritas si pemakai barang tersebut menjadi lebih bernilai.

Jadi kesimpulannya barang branded dan semahal apapun. Kalau penggunanya tidak memiliki karakter juga akan percuma. Barang branded berfungsi bukan untuk menutupi kekurangan kita apalagi menutupi ketidak percayaan diri kita.

7. Membandingkan Diri Kita Dengan Orang Lain
Rumput tetangga memang lebih hijau, tetapi kita tidak pernah tau dalam sebenarnya. Jika kita masih sering membandingkan diri kita dengan orang lain maka kita tidak akan pernah merasa sempurna dan terus merasa kurang.

Setiap orang diciptakan unik, setiap orang berbeda dan semua orang pasti berguna buat orang lain. Contohnya di sebuah kantor ada office boy bertugas membersihkan ruangan, receptionist menerima tamu dan surat, manager mengatur dan memimpin staff. Semuanya punya peran masing-masing dan saling membutuhkan. Jika salah satunya tidak ada, seperti office boy mungkin kantormu tidak akan rapih dan bersih di pagi hari. Kerja di lingkungan yang kotor pasti tidak senyaman di lingkungan yang bersih dan rapih bukan?

Kita tetap boleh membandingkan diri kita dengan orang lain dengan cara lebih positif.  Seperti si A rajin menabung, datang kerja tepat waktu dan selalu antusias dalam bekerja. Hal-hal baik seperti itu, boleh kita bandingkan untuk kita contoh menjadi role model.

Yang tidak boleh adalah memandingkan nasib dan membandingkan kelebihan orang lain tanpa melihat kekurangannya.

Comments

  1. Aaahhhh setujuuuu sekali ❤️👍. Capeeek kan yaaa kalo tiap hari banding2in hidup kita Ama orang lain, trus iri dengki. Cuma mikir gimana caranya bisa ngalahin si X. Duuuh ga kebayang itu hidup macam apa.

    Kok ya ga mikir kelebihan diri sendiri aja. Mikirin apa yg harus diimprove, mikirin target sendiri, dan puas dengan achievement yg dilakuin pake effort sendiri. Hidup malah lebih seneng kan 😁

    ReplyDelete
  2. Betul , terutama penyakit hati. Sangat merusak banget , bikin hati tak nyaman

    ReplyDelete

Post a Comment