Inner child healing : jujur dan jangan menyangkal kalau kita terluka! Selesaikanlah



Udah lama rasanya gak dapat update dari Youtube Marshanda. Biasanya video baruya selalu gue tunggu-tunggu. Cerita Cacha tuh banyak banget menginspirasi gue dan banyak banget yang relate dengan hal-hal yang selalu pingin gue tau. Dia tau jawabannya. 

Bahkan dia memberikan gambaran dan analogi yang pas buat gue untuk mengerti. Pada video yang dibahas kali ini adalah Inner Child.

Misalnya luka semasa kecilnya seperti melihat orang tua bertengkar, mengalami bullying di sekolah, merasa aneh, diabaikan, ditolak. 

Hal tersebut, sedikit banyak pasti pernah dirasakan oleh anak seusia gue kala itu yang lahir di tahun 89 dan yang usia SD di era 90'an.

Tapi saat kita kecil, masalah luka ini kita gak ngerti. Apalagi teman-teman kita  mereka juga gak ngerti. Mereka mungkin melakukannya tanpa sengaja dan hal terebut kita anggap NORMAL.

Inner child bagian diri kita yang gak bisa lepas atau pergi sampai kapanpun. 

Inner Child bisa dilihat dari beberapa sisi. Misalnya inner child kita pernah menjadi anak yang terluka, merasa sedih saat orang tua bertengkar, merasa malu di lingkungan baru, atau "Pure innerchild" yaitu ketika kita gak  merasa ternodai dengan trauma dan luka apapun. Connect dengan nature, yakin, gak pernah menyerah, merasa gak ada yang salah dalam memaknai segala sesuatu tindakan.

Misalnya saat kita numpahin susu kita gak merasa bersalah karena itu tinggal di lap. Yang melabeli itu salah adalah orang tua dan orang disekeliling kita.

Jadi Inner Child bisa kita lihat dari berbagai sisi.

INGAT Setiap orang pasti pernah memiliki luka batin! Walau setelah dewasa kita sering menyangkal. Merasa saat waktu kecil kita baik-baik aja dan kita menormalizing hal itu. Padahal kita belum let go dengan masalah tersebut.

Cara Marshanda healing itu hampir sama yang gue lakukan dalam 3 tahun terakhir. Yaitu dengan menulis, konseling dan healing untuk menyealami permasalahan gue lebih dalam.

Banyak banget rasa yang memang gue ignore, yang ketimbun menjadi sampah dan saat ini untungnya sudah hampir gue selesaikan. 

Mungkin sudah 85-90%.  Walaupun kedepan akan ada masalah baru, tetapi sekarang lebih mudah buat gue untuk memaafkan itu semua.

Dalam memaknai sisa hidup gue saat ini. Gue menganggapnya sebagai kesempatan. 

Terlebih di masa pandemi, gue gak dikasih COVID dan masih sehat, itu sudah menjadi nikmat yang luar biasa.

Apalagi saat ini gue masih diberikan  peluang-peluang baru, pembelajaran-pembelajaran baru. Yang mungkin efeknya gak langsung  bisa gue rasakan.

 Tetapi gue yakin, ini adalah proses yang harus gue lewatin untuk naik level yang lebih lagi di hidup gue.

Sudah bisa melewati luka batin dan menyelesaikan luka masa lalau dalam 3 tahun terakhir. Ini juga membuat gue lebih better ketika mendapatkan hal-hal yang mungkin sebagian orang itu mengecewakan. Tapi saat ini it's oke dan gue bisa naik kelas ketika menemukan permasalahan yang sama atau permasalahan yang mirip.

Untuk menyembuhkan luka batin, innerchild tidak bisa 1 hari, 1 minggu, 1 bulan , 1 tahun, 2 tahun, dan gue pun masih proses serta terus belajar. Mungkin selama kita hidup, kita akan terus terluka. 

Akan tetapi kita bisa menyelesaikan luka itu dan mengobatinya lebih cepat.

Mungkin next gue akan share pengalaman gue healing tapi itu cukup panjang dan gue butuh energi lebih besar untuk menggambarkan prosesnya kedalam sebuah tulisan.

Comments