Pentingnya memiliki kesadaran asuransi dan investasi sejak awal

image: pexels

Suatu hari  seorang teman bercerita, kalau ibunya mengalami kanker payudara dan baru diketahui setelah kanker tersebut masuk stadium tiga.

Mendengar hal tersebut, rasanya membuat saya cukup kaget. Sebab, selama ini Ibu teman saya seperti sehat-sehat saja. Bahkan, sang Ibu tidak pernah mengalami gejala atau keluhan  dan suatu ketika ia bisa di vonis penyakit yang cukup berat. 

Setelah mengetahui masuk stadium tiga. Teman saya, membawa Ibunya untuk berobat di rumah sakit terbaik agar mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa penanganan dilakukan seperti kemoterapi, operasi lumpectomy,  hingga terapi radiasi.

Namun sayang, setelah perjuangan yang begitu panjang. Ibu teman saya akhirnya tak bisa tertolong dan beliau meninggal dunia dua tahun silam.

Teman saya pun menjelaskan, biaya untuk mengobati kanker payudara cukup mahal. Bahkan,keluarganya sudah menghabiskan dana hingga milyaran rupiah. Sebab, waktu itu sang ibu tidak memiliki asuransi. 

Mendengar cerita ini, saya semakin sadar akan pentingnya memiliki asuransi. Sebab, asuransi akan meng-cover kita ketika kita mengalami penyakit kritis, cacat, hingga meninggal dunia.

Memang, banyak orang belum sadar akan pentingnya manfaat asuransi. Sebab, premi yang dibeli atau dibayarkan tiap bulan belum dapat langsung di rasakan manfaatnya jika kita tidak mengalami apa-apa.

Pemahaman mengenai asuransi dan kesadaran berasuransi masyarakat Indonesia saat ini juga terbilang masih rendah. OJK mencatat hanya sekitar 10% masyarakat Indonesia yang telah memiliki asuransi. 
Himawan Purnama AVP Head of Product Development Prudential Indonesia

Apa itu asuransi ?
Himawan Purnama AVP Head of Product Development Prudential Indonesia menjelaskan kalau Asuransi merupakan proteksi yang berfungsi untuk mengalihkan resiko. 

Dalam KBBI Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Singkatnya “Asuransi itu jualan janji”, ucap Himawan.

Selanjutnya, Himawan menjabarkan mengenai konsep dasar asuransi yang terdiri dari:
  1. Perusahaan bertindak sebagai pengelola atau penanggung
  2. Nasabah membayar premi kepada perusahaan
  3. Bila nasabah mengalami kondisi sesuai dengan perjanjian, maka perusahaan akan memberikan sejumlah manfaaat kepada nasabah.
Konsep asuransi ibarat sebuah arisan, secara bersama-sama kita sebagai nasabah membayarkan premi setiap bulan. Lalu, perusahaan asuransi akan mengelola dana tersebut yang kemudian akan dibayarkan kepada nasabah yang mengalami risiko atau musibah. 

Asuransi konvensional dan syariah
Seiring berkembangnya kebutuhan nasabah, saat ini banyak perusahaan asuransi yang menyediakan asuransi berbasis syariah. Asuransi ini memiliki konsep dasar yang sedikit berbeda dari asuransi konvensional dan berikut perbedaannya :



Prinsip dasar dari asuransi syariah berbasis risk sharing. Dimana para nasabahnya memiliki perjanjian akad tolong menolong (saling melindungi). Mereka yang tergabung dalam asuransi syariah akan bekerjasama mengumpulkan dana tabarru (dana hibah) dalam satu kantong. Dan kantong ini nantinya akan digunakan bersama oleh pihak asuransi dan nasabah untuk membantu nasabah lain yang terkena risiko.

Sedangkan, asuransi konvensional menerapkan sistem risk transfer. Risiko yang terjadi akan dibebankan oleh peserta asuransi kepada pihak  perusahaan asuransi karena perusahaan asuransi sebagai penanggung.

Jadi, apabila kamu terkena risiko perusahaan asuransi konvensional akan memberikan santunan sebesar premi yang sudah dijanjikan.

Seluruh keuntungan dana asuransi yang dikelola asuransi konvensional akan menjadi milik perusahaan. Nasabah hanya mendapatkan sejumlah dana yang telah disepakati saja. Sedangkan untuk asuransi syariah, nasabah akan memperoleh bagi hasil dari surplus underwriting.

Dalam pengawasannya, asurasi konvensional diawasi oleh tim internal manajemen dan asuransi syariah dilakukan oleh Dewan Pengurus Syariah (DPS).

Selanjutnya, untuk instrumen investasi pada asuransi syariah hanya boleh di investasikan pada perusahaan-perusahaan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Misalnya tidak di investasikan ke perusahaan minuman keras, rokok dan sebagainya. Sedangkan asuransi konvensional, bisa di investasikan ke perusahaan mana saja.

Diluar itu, jenis asuransi sendiri dibagi menjadi dua yaitu asuransi umum dan asuransi jiwa. Asuransi umum seperti asuransi kendaraan, properti, perjalanan dan lain-lain. Sedangkan, asuransi jiwa seperti kesehatan, penyakit keritis, cacat dan meninggal dunia.

Unit Link produk asuransi yang ada investasinya
Bila kamu ingin dikasih lebih, saat ini produk asuransi semakin berkembang dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita. Salah satu produk yang tengah naik daun yaitu asuransi jiwa unit link. Asuransi ini, memberikan proteksi sekaligus investasi.

Konsep dasar asuransi jiwa unit link yaitu : 
1. Perusahaan bertindak sebagai pengelola atau penanggung
2. Nasabah membayar premi kepada perusahaan
3. Premi yang telah dibayarkan dikonversi menjadi unit
4. Harga dari unit yang terbentuk itu akan mengikuti kinerja dari investasi yang dipilih
5. Unit digunakan sebagai pembayaran biaya asuransi dan akumulasi nilai tunai 
6. Bila nasabah mengalami kondisi sesuai dengan perjanjian, maka perusahaan akan memberikan sejumlah manfaat kepada nasabah.

Dalam melakukan perencanaan keuangan masa depan, kita dapat memulainya dengan melakukan investasi. Nah, kesadaran berinvestasi inilah yang masih kurang dipahami oleh masyarakat. 

Sebab, saat dibangku sekolah kita hanya diajarkan untuk rajin menabung. Sedangkan, jika hanya menabung uang kita akan terus berkurang karena pengaruh inflasi. 

Irvan Ferdiawan AVP Head of Investment Prudential Indonesia

Irvan Ferdiawan, AVP Head of Investment Prudential Indonesia mengatakan investasi itu ibarat sebuah kapal layar dan kapal ini bisa maju maupun mundur.

Saat berlayar, sebuah kapal harus memiliki perlindungan agar aman dari batu karang, ombak hingga bongkahan gunung es seperti yang terjadi pada kapal Titanic.

Setelah memiliki perlindungan (asuransi), kapal kita juga harus memiliki layar (investasi) agar dapat mempercepat kita dalam mencapai tujuan.

Lebih lanjut, Irvan menjelaskan kalau setiap investasi itu tidak ada produk yang bagus atau jelek karena setiap investasi pasti memiliki risiko.

“Jadi yang ada adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan nasabah”, ucapnya.

Misalnya seseorang pemula lebih memilih investasi di pasar uang karena risikonya lebih kecil, sedangkan orang yang menginginkan tujuannya lebih cepat tercapai ia akan bermain di saham walaupun  naik turunnya saham cukup fluktuatif.

Saat akan memilih instrumen investasi dalam unit link, nantinya agent akan menyesuaikan produk yang  sesuai dengan kebutuhan dan tujuan nasabah. Berapa besar untuk proteksi dan berapa besar untuk investasi. 

Setiap individu pasti memiliki profile risiko yang berbeda-beda. Dan jika ada iming-iming investasi kenaikannya diatas 20% pertahun, atau kenaikannya sangat tidak wajar. Kita harus berhati-hati karena saat ini cukup banyak perusahaan investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar dengan cepat.

Ingatlah setiap investasi bergerak berdasarkan risk and return. Semakin tinggi return-nya, maka semakin tinggi pula risikonya. Namun, apabila kita berinvestasi di perusahaan terpercaya dan membeli produk yang sesuai dengan profile risiko dan kebutuhan kita pasti dikasih lebih. 

 #PastiDikasihLebih

Comments

  1. asuransi unitlink memang memberikan kemudahan karena menawarkan 2 produk sekaligus yaitu proteksi dan knvestasi. cuma fee yg dibayarkan nasabah amat banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia pasti ada plus minusnya sih bang tiap produk :) tapi pasti dikasih lebih

      Delete
  2. Nah ini dia:


    Irvan Ferdiawan, AVP Head of Investment Prudential Indonesia mengatakan investasi itu ibarat sebuah kapal layar dan kapal ini bisa maju maupun mundur.

    Seringkali orang berharap pasti untung kalau berinvestasi padahal kan tidak ya. Makanya harus pintar2 juga kitanya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia banyak yg ngarep gitu.. padahal kenyataannya, kita juga harus tau klo semua investasi itu bisa memiliki resiko..

      Delete
  3. aku pernah investasi trading saham, tapi udh ga lagi. ga ngerti caranya haha jadinya rugi

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh sayang banget :) ia saham emang sih resikonya lumayan cm klo disimpen lama ya lumayan jg nantinya

      Delete
  4. Proteksi dr awal itu penting banget. Kalau sdh sakit bisa habis semuanya ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia penting bgt, sekarang bpjs susah sih :)

      Delete

Post a Comment