10 Alasan Mengapa Harus Menyekolahkan Anak Dengan Metode Home Schooling



Saya memiliki keponakan yang berusia 7 tahun. Dimana dari TK hingga sekarang ia bersekolah secara home schooling.

Saya merupakan orang yang sangat mendukung dan menyarankan anakanya untuk home schooling dari awal.

Mengapa saya sangat menyarankan untuk home schooling kepada ponakan saya? 

Berikut 10 alasan mengapa harus memasukan anak ke home schooling.

1. Anak itu unik setiap individu tidaklah sama cara belajarnya

2. Kurikulum di sekolah di pukul rata ibarat beli baju kodian dan gak semua anak bisa dengan sistem yang sama

3. Home Schooling bukan serta-merta memindahkan sekolah ke rumah. 

4. Anak lebih fokus belajar apa yang dia senangi dan gak perlu dipaksa. Sebab belajar itu sudah naturnya kita sebagai manusia.

5. Orang tua dan anak bisa belajar bersama dan mencari guru dan tutor profesional untuk belajar.

6. Untuk bersosialisasi, anak home schooling memiliki sosialisasi yang lebih luas bahkan tidak selalu sama seumurannya. Bahkan tidak ada hambatan dalam bersosialisasi di lingkungan rumah, tempat gym, komunitas dan lainnya.

7.   Home schooling  memiliki banyak kurikulum yang bisa dipilih dan ada juga modulnya dari berbagai negara, institusi, jadi bisa disesuaikan dan anak home schooling ada ujiannya juga.

8. Biaya home schooling relatif bisa lebih murah ataupun lebih mahal dari sekolah reguler. Karena banyak alat dan materi atau bahkan memanggil guru untuk belajar.

9. Untuk tumbuh kembang anak dari kecil saya juga sudah menyarankan kakak saya untuk rutin ke psikolog anak. Untuk mendapatkan cara belajar dan cara asuh yang sesuai. Ke psikolog untuk konseling itu bukan tunggu anaknya ada masalah baru ke psikolog justru sebelum anaknya ada apa-apa sudah mendapatkan penanganan yang benar.

10. Gak usah takut anaknya sekolah home schooling. Ingat gak kita waktu 6sd, 3smp,3sma di ikutkan bimbel untuk menghadapi Ujian Nasional. Nah, saya mikir belajar di sekolah itu kurang ya sampe harus ikut bimbel? Tau gitu mending sekolahnya dari awal di bimbel. Jadi gapapa home Schooling yang penting nanti juga Kuliah.

Inget anak itu unik, gak mau kan mereka jadi korban kurikulum dan korban ujian nasional dimana belajar 6 dan 3 tahun cuma ditentukan dalam 3 hari.

Namun, bukan pendidikan di sekolah reguler itu tidak bagus tapi home schooling ini adalah opsi. Kedua jenis sekolah ini pasti ada plus dan minesnya.


Lalu sudah bisa apa saja keponakan saya yang home schooling ini di umur 7 tahun. 
1. Sudah bisa belajar menerima yang namanya kecewa dan lebih dewasa dari seusianya
2. Sudah belajar cara membuat kartu xpresi di BCA melalui My BCA yang ada di Gandaria City
3. sudah belajar belanja di online shop dari awal hingga transfer melalui ATM nya sendiri (didampingi orang tua)
4. Sudah belajar membantu orang tua yang berbisnis online shop, biasanya mengantar paket yang datang untuk pickup. Membantu memasukan barang (berupa permen)  ke dalam kardus dan dia juga menerima gaji Rp5000/ sekali membantu di hari itu. Dimana uang ini nantinya akan ditabung untuk dibelikan buku atau mainan. Sehingga untuk mendapatkan  sesuatu yang dia mau, dia belajar untuk bekerja keras. Semuanya tidak instant. 
5. Untuk olahraga dia sudah bisa bermain futsal, berenang, dan lainnya karena untuk olahraga dia masuk ke club olahraga khusus anak-anak.
6. Sudah mengerti tontonan berbahasa Inggris, sesekali saya pernah random check vocab dari tontonan tersebut dan hampir 80% ia mengerti dan benar. Anehnya ia tidak pernah menghafalkan vocab loh
7. Sudah bisa baca dan menulis hingga mengetik. Bahkan sudah pernah ikut les coding walau tidak dilanjutkan.
8. Gemar membaca sejak kecil, sudah mengoleksi banyak buku cerita. Bahkan ia pernah bercerita tentang koleksi buku Smurf yang sudah lumayan lengkap dan antusias menceritakan tokoh-tokohnya.
9. Membatasi gadget 2-3 jam/hari baik itu kebutuhan hiburan/permainan maupun belajar.
10. Sudah bisa bermain game (saya lupa nama gamenya) di dalamnya kayak permainan The Sims. Bisa  membuat rumah, kolam renang dan isinya bahkan menyetir. Menurut saya bermain game itu menyenangkan dan tidak apa-apa asalkan tahu waktu, tahu porsi. Sebab teman saya juga gamers profesional yang berpenghasilan dimana pekerjaan aslinya juga sebagai akuntan.


Comments

  1. Makasih sharingnya, masa2 anak kecil sudah terlewati kali kelak buat cucu, heee

    ReplyDelete

Post a Comment