Anak Milenial Lebih Memilih Membeli Pengalaman dan Tinggal di Hunian Minimalis


Setiap orang pasti memiliki tempat tinggal, entah itu layak maupun tidak yang dinamakan rumah. Dan setiap orang juga pasti makan sehari 1-2 kali untuk bertahan hidup.

Pernah gak sih kalian punya teman sekolah yang gak punya tempat tinggal atau rumah? Kayaknya gak mungkin bukan? Karena saat mendaftar sekolah mengisi domisili atau tempat tinggal.

Anak milenial banyak yang belum memiliki rumah! Menurut saya itu wajar karena orang tua mereka terdahulu memiliki lebih dari satu rumah. Maklum orang tua zaman dulu lebih memilih investasi di properti.

Setiap anak yang tumbuh dewasa pasti akan pergi meninggalkan rumahnya. Pergi jauh, baik untuk bekerja maupun traveling bersama teman-temannya. Lalu rumah? Hanya ditempati untuk singgah pada malam hari lalu pergi lagi keesokan pagi

Bagi kami anak milenial, tidak memiliki rumah juga tidak apa-apa karena bisa tinggal dimana saja yang mereka mau. 


Menghabiskan uang untuk kuliner, shopping, traveling itu tidak ada salahnya. Karena membeli pengalaman itu lebih berharga dari apapun. Membeli benda atau harta bisa habis, bisa hilang hingga di curi orang. Setiap benda yang dibeli memiliki biaya penyusutan juga. Bahkan ada beban-beban mulai dari pajak hingga perawatan.

Tetapi kalau membeli pengalaman tidak akan ribet dan membeli pengalaman tidak akan dicuri orang.

Beranjak usia 30, baru biasanya setelah mereka puas. Anak milenial sudah memikirkan membangun keluarga, punya anak dan memiliki properti untuk tempat tinggal. Namun saya merasa  kebanyakan setelah mereka menikah, orang tua mereka udah menyiapkan rumah bagi anaknya jadi semuanya sudah terencana jauh sebelum si anak menikah.

Itulah mungkin alasan, mengapa anak milenial tidak mementingkan membeli properti atau membeli properti untuk tinggal bukan menjadi prioritas. Karena bagi mereka, rumah itu sudah ada mereka mencari sesuatu yang belum mereka atau keluarga mereka punya. 

Seperti mobil  dengan teknologi terbaru, barang-barang bermerek hingga liburan ke berbagai belahan dunia yang dimana mereka ingin merasakan sensasinya.

Untuk daya beli milenial, saat ini memang luar biasa. Namun saat ini saya rasa bukan hanya untuk kebutuhan gaya semata lagi. Tapi ada sebuah kepuasan ketika mengumpulkan uang lalu membeli barang-barang yang bernilai untuk menunjang pekerjaannya.

Sebenarnya cara pandang milenial dengan orang tua (baby boomer) sangat-sangat berbeda. Orang tua mereka lebih takut hari tua dan mempersiapkannya jauh-jauh hari.

Padahal kebutuhan manusia dimasa depan bukan sandang, pangan, dan papan saja. Atau kebutuhan seseorang bukan makan-makan, dan makan saja.

Ibaratnya bernapas setiap manusia yang hidup sudah pasti bernapas. Begitu juga setiap manusia yang hidup sudah pasti makan dan memiliki tempat tinggal.

Namun jangan membandingkan dengan "maaf" orang yang kekurangan seperti gelandangan di jalan. Mereka memang gak bisa makan dan gak punya tempat tinggal yang layak. Dan soal itu sudah berbeda konteks.

Anak milenial jika memiliki uang, banyak kok yang lebih memilih mencoba membuka usaha dahulu. Memutarkan uangnya untuk menjadi modal produktif. 

Baru setelahnya, mereka akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya. 

Saat ini, anak milenial lebih memilih tinggal di hunian kecil yang sempit namun dibuat senyaman dan se-estetik mungkin. 

Dimana setiap sudut ruangan, difungsikan semaksimal mungkin. Hunian dibuat serapih mungkin dengan konsep minimalis yang instagramable. 

Dan mereka HAPPY bisa menata hunian kecilnya itu.


Coba lihat inspirasi Tiny Space, ada dua favorit selebgram saya yaitu rumah ciel dan ga apato :

Comments

  1. Setujuuuu... Aku pun kayak gitu mas. Selama ini ga mau beli rumah, ya karena udah dikasih dari awal nikah Ama ortu mertua, juga beberapa apartmen yang mereka wariskan pas keduanya meninggal. Mikirnya jadi, buat apa lagi. Toh punya properti banyak ada ga enaknya, pajak yg hrs dibayar juga toh 😄. Kalo udah cukup beruntung dikasih, ya udahlah, mikirin yg lain aja, yg belum aku punya 😄.

    Jujur aja, aku LBH suka investasi yang bisa menghasilkan walopun hanya diam. Kayak obligasi, sewa apartmen, saham dll.

    Dan akunya bisa fokus ngelakuin passion kayak traveling 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. betulkan setuju deh :) karena ya anak sekarang fokus sama apa yg belum dia punya dan beli penglaman

      bayar pbb nya mahal tiap tahun punya properti banyak2 belum lagi bayar IPL..

      Delete

Post a Comment