Direktur, CEO, Founder, Komisaris yang Hanya Sebatas Jabatan Di Atas Kertas

Para investor kayaknya jarang yang main sosial media. Ada juga gak aktif-aktif banget bahkan tidak memasang foto.

Yang terlalu aktif bersosial media sepertinya adalah orang yang butuh membentuk citra dalam membangun bisnisnya.


Para pebisnis seperti investor banyak yang menghire profesional muda untuk mencitrakan bisnis barunya.


Menjadikan orang yang mereka hire seolah-olah sebagai founder atau CEO yang tiba-tiba sukses membangun bisnisnya hanya dalam sekejap.


Padahal semua yang kalian lihat itu ada investornya, ada dalang yang memainkan perannya.


Mirisnya mereka yang memainkan peran sebagai CEO, founder, direktur, komisaris sebenarnya hanya bayangan, sebagai status di atas kertas (pinjam nama) yang perannya pun tidak berpengaruh apa-apa terhadap keputusan investor.


Mereka hanya sebagai eksekutor yang menjalankan keinginan dan request dari para investor asing. Meskipun keputusannya memberatkan banyak pihak di dalam perusahaan.


Selanjutnya, agar terlihat lebih meyakinkan biasanya para CEO bayangan ini akan membeli award-award yang kadang penghargaannya juga di ada-adain. Seperti wanita terinspirasi, women's empowerment, dan ter-ter lainnya dari lembaga yang kredibel hingga yang asal ada uang bisa diberikan award di hotel berbintang.


Buat orang yang gila-gila dengan jabatan status ini sebagai gengsi walaupun sebenarnya juga nothing. 


Namun ada juga direktur, komisaris yang tidak pernah ada di kantor. Keberadaannya bahkan membaur dengan karyawan lainnya dan tidak memiliki meja tersendiri. Bahkan mereka tidak ingin namanya terpampang di publik hingga ter-search di halaman Google.

Comments

  1. Hahahahaha, award2 ga penting ya mas 🤣🤣.. tapi bener sih, yg namanya CEO beneran ga ada waktu main sosmed 🤣. Berkali2 aku dulu minta papa buka sosmed kek, sekalian promote toko-toko bakeries nya di Medan. Tapi mana mau si papa. Yg ada juga , hire staff yg khusus pegang sosmed toko, ngelakuin promote dll.. papa bener2 kerja di belakang layarnya 😄..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia banyak perusahaan asing di indo sekarang yang minjam nama karyawannya untuk dijadikan top management di atas kertas. Tapi untuk mengambil keputusan dan menjalankan peran sesuai jabatannya ya nothing. sama aja kayak karyawan biasa.

      untuk award award itu semua bisnis dan harus bayar bukan award yang betul2 diberikan secara gratis dan cuma-cuma dalam bentuk apresiasi

      Delete
  2. nah iya kang, curiga juga sih sultan-sultan baru yg tiba2 muncul lalu punya omset miliaran selain sultan yg diciduk Bareskrim yah dan memang dalangnya beneran hidden ga kepengen diliat

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia makanya ..kan akhirnya ketahuan juga dari mana uangnya..

      Delete

Post a Comment