Dear Pencari Kerja di Luar Sana

Saat membuka linkedin dan group facebook, di masa pandemi seperti sekarang ini. Banyak sekali yang kehilangan pekerjaan dan mereka menyebar CV di timeline Linkedin dengan harapan CV nya dilihat dan di Up oleh para rekruiter. 

Menurut saya, itu sah-sah saja orang namanya juga usaha.

Namun, saya menjadi amat risih ketika isinya adalah sebuah keluhan. 

Keluhan dimana si pencari kerja ini terlalu baper, karena terlalu berharap dengan proses rekruitment. Ia sudah tahap tes dan interview namun tidak dikabari kelanjutannya. Malah menyalahkan rekruiter karena tidak bersikap profesional dengan tidak mengabari kelanjutannya sama sekali diterima atau tidak?

Intinya banyak yang marah-marah soal itu, dan saya menjadi sedikit terusik untuk membuat status di Linkedin yang gak nyangka menjadi VIRAL  hingga 309.417 views dan 331 comment. Berikut statusnya :


 Dear Pencari kerja di luar sana..

Saya tahu masa pandemi ini sangatlah sulit, buat kalian yang kehilangan pekerjaan dan belum juga mendapatkan pekerjaan baru. Tahun ini, tahun kedua pandemi meskipun banyak orang sudah lagi tak peduli.

Jika recruiter tidak mengabarimu atas kelanjutan interview

lupakanlah itu cukup mudah. Tidak perlu berkecil hati karena terlalu menaruh harapan yang terlalu besar kepada manusia/perusahaan.

Percayalah God Timing..

Tuhan sedang merencanakan dan membentuk kita untuk menampung berkatnya yang lebih besar.

Bersyukurlah atas apa yang sudah kita miliki dan yang belum kita miliki juga. Itu yang kadang kita lupa.

Jika masih ada semangat untuk mencari pasti akan mendapatkan.

Untuk menghasilkan uang tidak sesulit dulu sejak pengguna internet di Indonesia bertambah banyak.

Coba saja tiru apa yang dilakukan perusahaanmu dulu, ketika mereka mempekerjakanmu untuk menghasilkan uang dari lelahmu.

Selagi kita punya nafas hidup, berarti rencana Tuhan atas hidup kita belum selesai.

6 bulan ini saya tetap bisa menghasilkan rezeki dari sebuah kamar mungil dengan hanya membuat konten, menulis, review restoran, dan staycation.

Bahkan tetangga saya membuat pot tanah liat di kamar kosnya yang dijual hanya melalui instagram & sudah shipping ke Hongkong & Jepang


Comments

  1. Mengeluh nya di LinkedIn? Hmmm, kalo aku JD recruiter, ga akan aku pilih orang model begitu :D. Takutnya ada masalah di kantor dia umbar kemana2 :D. Menghilangkan kesempatan buat dirinya sendiri sih.

    Salut Ama orang2 yg ga brenti usaha. Kreatifitasnya jalan. Tertutup 1 pintu, tapi dia buka pintu yg lain. Orang tekun dan gigih begini yg bakal LBH kuat menghadapi masa sulit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia di Linkedin, klo aku jadi recruiter juga males ngabarin. Biarin aja! Orang gk ada kabar berarti ya gak cocok , belum jodoh..

      Ia masih banyak cara untuk tetap menghasilkan bisa jualan online, jadi dropshipper, jadi makelar/agent. Bisa juga ajak kerjasama orang yang punya modal..

      Delete
  2. Ketika sebuah CV terbengkalai, kadang kasian juga ya mas, kita sudah menunjukkan kemampuan kita di bidang nya melalui CV yg kita rilis di LinkedIn tapi para rekruiter melihat hal ini biasa biasa saja. Tapi doa saya tetap semangat dan terus berusaha saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu biaasa aja kok karena kita harus sebar 1000 untuk dapat 1.. Gk mungkin sebar cv satu berharap dengan yg satu itu aja..

      Delete
  3. Ayo semangat teman teman. pandemi pasti berlalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia dong harus semangat karena hanya semangat bahan bakar kita

      Delete
  4. Suka sama statusnya mas Riza

    Orang-orang yang terus berusaha dalam kondisi seburuk apapun luar biasa. Keren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia banyak yg aku kerjain kemarin di kosan mulai dari jual tvc/web series, project nulis, riset film, review hotel, content sosial media, review produk, kol management, sampai shooting ke TV, yaa push the limit aja sih

      Delete
  5. Kalau aku jd recruiter sih aku cek tuh semua sosmednya, apa yg dia posting menunjukkan kepribadiannya, ga akan aku pilih orang yg suka ngeluh di sosmed.

    Semoga kondisi negri ini segera membaik ya mas, warganya sehat, ekonomi stabil, lapangan kerja banyak, pendidikan baik juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia harusnya ya , tidak elok curhat di linkedin , tapi ya memaklumi saja karena di masa pandemi banyak orang yang sulit mencari pekerjaan.

      Delete
  6. Memang demikian. Apalagi saat ada yang coba beri nasehat sekedar menenangkan. Tanggapannya langsung heboh. Karena didiemin aja mengeluh apalagi ditanggepin.
    Tetap semangat 😊

    ReplyDelete
  7. aku rasa mengeluh di linkedin bukan tempatnya, aku menggunakan Linkedin untuk profesional aja lebih banyaknya
    sama seperti waktu aku dulu mencari kerja, kalau misalnya nggak dikabari sama tempat kita interview, berarti kita nggak qualified

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia sebenernya se simpel itu ya..kalau tidak di kabarkan ya udah berarti tidak lolos!
      tapi mungkin mereka ada yg berharap lebih

      Delete

Post a Comment