Perlukah Detox Social Media ?



Di tahun 2021 siapa sih yang gak punya social media? 

Terutama sosial media instagram, aplikasi ini seperti sudah wajib untuk anak jaman now yang ingin serba up to date dan gak ingin ketinggalan segala macam berita dan informasi.

Tercatat pada  periode Januari - Mei 2020 jumlah pengguna instagram di Indonesia mencapai 69.270.000 itulah yang di paparkan pada rilis  Napoleon Cat.

Apa sih yang membuat instagram sangat digemari oleh netizen Indonesia ? 

Bagaimana tidak, dengan satu aplikasi ini kamu sudah bisa sangat dekat dengan idola seperti aktor, aktris, selebritis dan juga selebgram atau influencer. 

Salah satu fitur yang paling sering digunakan adalah fitur video story atau instastory. Sebab fitur ini adalah fitur yang sangat mudah untuk di update tanpa harus mengeditnya dan langsung posting. 

Tak jarang bayak orang juga bercerita atau menulis melalui instagram story. 

Interaksi seperti pertanyaan, polling, quiz dan filter juga menambah keseruan dari fitur sosial media yang satu ini.

Sumber informasi yang didapat oleh media online, juga tak jarang berasal dari tangkapan layar dan postingan para selebriti di instagram feed hingga instagram live.

Lalu, seberapa sering  dan seberapa lama kamu membuka instagram ? 

Instagram memang seperti candu, karena ia akan mengeluarkan dopamin yang membuat penggunanya merasa senang apabila mendapatkan like dan comment yang banyak padahal semua itu hanyalah sesuatu yang maya.

Semakin sering posting, semakin mendapatkan like kamu akan merasa memiliki kebahagiaan tersendiri. Dan itu akan menjadi candu untuk membikin konten, konten dan konten bahkan hanya demi jumlah like atau menyenangkan follower-follower kamu di dunia maya.

Apabila kamu sudah khawatir dengan jumlah like, comment, view yang sedikit itulah tanda-tandanya kamu sudah harus membatasi penggunaan instagram atau bahkan detox instagram dengan cara uninstall-nya untuk sementara waktu.

Saya juga orang yang kadang terdistraksi dengan social media, maka jika sedang bekerja atau melakukan kegiatan lain sebisa mungkin saya tidak akan membuka social media.

Instagram buat saya adalah tempat bersenang-senang, tempat sampah digital dari foto-foto saya di hp ataupun di kamera.

 Saya akan upload 1 foto terbaik dari puluhan hingga ratusan jepretan di momen yang sama.

Dan biasanya sehabis posting saya  akan jarang melihatnya lagi, untuk explore feed maupun story saya adalah orang yang sangat jarang untuk melihat story saya lebih senang upload saja.

Untuk explore feed saya akan membuka di pagi hari atau di saat sore dengan total 30menit-30 menit dan dalam sehari saya hanya membuka 1 dan paling banyak 2 jam untuk sosial media baik itu facebook dan instagram.

Jika agak lama biasanya saya menonton instagram TV ataupun live interaktif yang membahas topik atau tema yang menarik. Seperti baru-baru ini saya mendengarkan live mengenai vaksin covid-19 dari seorang dokter dan IGTV Marshanda yang membahas mental ilness dan tema-tema psikologi.

Saya juga banyak menggunakan social media untuk pekerjaan, dan memantau forum. 9 tahun di dunia digital saya memang tak lepas dari yang namanya social media, campaign, KOL dan lainnya.

Jadi karena pekerjaan saya sudah di dunia digital, maka saya menganggap social media sebagai alat bantu saya untuk menyelesaikan pekerjaan, mengetahui trend, dan informasi-informasi yang lebih bermanfaat.

Meski demikian, bukan berarti saya gak pernah liat lambe turah atau instagram Nikkita Mirzani. Terkadang saya liat juga sesuatu yang sedang ramai, hanya untuk sekedar mendapatkan inside dan update informasi.

Jadi social media itu akan berguna jika kamu menggunakannya untuk hal positif. 

Perlukah Detox Social Media ?
Detox social media adalah cara kita secara sadar untuk membatasi penggunaan social media, atau bahkan dengan cara extreem kamu bisa uninstall untuk sementara waktu.

Detox social media dapat membantu kamu memiliki mental yang lebih sehat. Bagaimana tidak, kamu selalu melihat kebahagiaan-kebahagiaan palsu yang sering di posting oleh orang lain kemudian kamu membandingkannya dengan kehidupan kamu.

Padahal apapun yang di posting di social media adalah dunia maya, yang bisa saja belum tentu seindah aslinya. 

Detox social media juga bisa membuat kamu menghindari rasa depresi dan kesepian. Sadar gak sih? Social media membuat kamu jadi jarang berkomunikasi dengan orang yang ada disekitar kamu. Padahal berkomunikasi secara verbal, secara langsung dengan orang lain di sekitar kamu sangat banyak manfaatnya ketimbang hanya share di social media yang maya.

Bersosial media kadang membuat kamu harus aktif bahkan siap sedia selama 24 jam untuk membalas comment, chat, atau upload content. Hal inilah yang akan berpengaruh pada emosional dan mentalmu.

Belum lagi, jika kamu insomnia dan bergadang hanya untuk melihat social media. Gangguan tidur dapat meningkatkan berbagai resiko penyakit seperti jantung, obesitas dan juga produktivitas kamu di esok hari bisa berpengaruh karena rasa kantuk bergadang semalam suntuk.

Kamu harus segera detox social media jika kamu sudah merasa ketergantungan yang menjadi candu. Maka batasilah penggunaannya.

Sejauh ini memang belum ada waktu berapa lama yang diperlukan untuk detox social media, tapi saran saya cobalah 1 minggu tanpa social media. Alihkan kegiatanmu yang biasanya bersosial media menjadi berinteraksi dengan orang lain, membaca, ataupun kamu juga bisa berolahraga.

Yuk mari kendalikan dirimu dari social media, jangan social media yang mengatur hidupmu! Ingat kebahagiaan nyata itu bukan hanya sekedar mendapatkan like, comment dan impression di dunia maya.



Comments

  1. farah pernah detox wa, tapi bukan gapake wa karena sekarang lagi kuliah daring, lebih ke gak liat status orang orang aja. soalnya kadang status orang bukan menghibur malah jadi toxic.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bener banget kadang jadi toxic ya status status orang ..hati2 :)

      Delete
  2. Aku juga mulai kecanduan sosmed sihh.. termasuk blog.. ketika pengunjung blog mulai menurun angkanya, ada perasaan sedih karena di luar ekspektasi. Tapi berasa sayang aja kalau harus istirahat dari blog..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia Tiara harus semangat ya! btw aku juga on off sih dan umur blog ku sudah 12 tahun !
      terus bingung gitu..ya tetep aja isinya buat bahan curhatan iseng-iseng dan diisi sesuai mood aja :)

      Delete

Post a Comment