Gak Perlu Menutup Mata! Ternyata Begini Kehidupan dan Bisnis Dunia Ani-ani

 



Ani-ani adalah sebutan masa kini untuk wanita tuna susila atau pekerja seks komersial (PSK). Penyebutan psk, perek atau jablay mungkin sudah terlalu kasar dan saat ini mereka lebih sering disebut simpenan freelance. 

Ya apapun sebutan mereka, disini saya tidak mau menjudge mereka dan ketika menonton video Cutime (curhat time) Rachel Goddard dengan pikiran terbuka, open minded.

Menurut saya, kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan lagi menjadi faktor utama. Untuk ani-ani di ibu kota seperti Jakarta ini profesi tersebut lebih untuk memenuhi gaya hidup mereka seperti membeli tas-tas branded, jam tangan mewah, mobil, apartement, traveling dan lainnya.

Untuk ani-ani kelas atas mereka juga ada agency atau management yang mengatur. Sehingga bisnis tersebut berjalan dengan rapih dan terorganisir.

Untuk fee yang ditawarkan mulai dari 5 juta hingga ratusan juta. Tergantung kebutuhan dan permintaan. Semakin terkenal ani-ani yang diinginkan seperti dari kalangan model atau artis maka tarifnya semakin mahal untuk sekali kencan atau akan lebih mahal lagi jika dipesan untuk menemani perjalanan bisnis.

Sebenarnya, jika dilihat dari sudut pandang bisnis. Bisnis haram ini memang sudah ada sejak lama. Bahkan bisnis prostitusi merupakan salah satu bisnis yang tak lekang oleh waktu.

Melansir dari Akurat.co hasil studi yang dilakukan Ehsan Rostamzadeh dari Faculty of Law Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan rekan-rekannya, disebutkan bahwa Prostitusi mulai tumbuh sejak 4.000 tahun lalu di peradaban Mesir dan kemudian muncul di peradaban-peradaban kuno lainnya, seperti peradaban Asyura, Babilonia, dan Iberia.

Maka jangan heran jika prostitusi akan terus ada selama ada supply dan demand

Jika menelisik cerita dan pengakuan netizen di dalam video Rachel Goddard, pelanggan dari Ani-ani mulai dari ABG remaja hingga pemuka agama yang sering mengisi ceramah ke berbagai kota.

Jadi semua balik lagi ke diri masing-masing mau dari kalangan apapun, mau dia orang yang terlihat suci sekalipun. Kita tidak bisa menghakimi mereka karena dosa dan resikonya juga yang tanggung mereka sendiri.

Yang dapat membuat ani-ani maupun pelanggan dari ani-ani sadar atau kembali kejalan yang benar adalah "waktu". Ketika mereka sudah berada dititik jenuh dan lebih memilih kembali kepada keluarga mereka, ketika melihat anak mereka atau ketika sudah banyak pengalaman-pengalaman hidup yang mereka lalui pasti akan ada masa perubahan dalam hidup mereka ke arah yang lebih baik.

Comments

  1. Dulu aku sempet terlalu polos, masa siih ada wanita ato bahkan ABG yg mau2 aja kerja begitu, hanya utk keperluan pribadi, bukan Krn tuntutan ekonomi. Segitu matrenya yaa..

    Tapi setelah akhirnya merantau ke JKT, trus baca buku Moammar Emka ttg Jakarta undercover ,yg mana bisnis sex super mewah itu nyata adanya , aku jd percaya mau ga mau :( .

    Miris, apalagi kalo baca alasan mereka mau melakukan itu. Cuma berharap jgn sampe rumah tanggaku juga diganggu hal2 begini :(

    ReplyDelete
  2. Ya ampun istilahnya ... simpenan freelance ...

    Mau diperhalus bagaimana lagi ckckck .... ndak habis pikir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Simpanan Freelance :) ia diperhalus
      klo PSK itu terlalu kasar

      Delete
  3. Ada juga yang alasannya bukan faktor ekonomi, bahkan yang udah kaya juga masa mau diajak kencan dll. Btw kalo nemenin perjalanan bisnis atau ngedate ala2 gitu, pasti ke tempat tidur ga sih? Atau beda lagi fee-nya? Hahahahah :) Swear tanya ini....mas :D

    ReplyDelete

Post a Comment