Acara Hydration Talk Membuat Saya Makin Peduli Dengan Jumlah Kalori Makanan dan Minuman di Label Kemasan


Ketika saya pernah memiliki berat badan 70 kg (idealnya 59 kg), saat itu rasanya saya sudah mulai begah. Dan saya berpikir saya harus lebih memilih-milih makanan yang masuk ke dalam tubuh saya.

Kelebihan berat badan, secara tidak sadar sebenarnya terjadi karena pengaruh gaya hidup. Tidak hanya pada makanan, tetapi juga pada minuman terutama minuman yang begula.

Misalnya ketika saya nongkrong di coffee shop saya lebih menyenangi coffee latte yang memiliki flavor hazelnut dan sudah tentu rasanya manis. Atau saya lebih suka lagi kopi-kopi dingin ditambah dengan cream atau syrup caramel. Belum lagi makanan kecil sepeti cinamon roll atau butter crouissant. 

Selama ini, saya bukan orang yang aware dengan jumlah kalori ataupun nutrition fact yang tertera pada makanan atau minuman. Karena buat saya, mau makan aja kok repot mikirin kalori? Ribet ah.

Akhirnya pada suatu hari di bulan November (baru-baru ini) ada satu kejadian yang cukup menyentil saya.

Secara pribadi saat ini saya sudah mengurangi nasi dan penggunaan gula atau makanan manis. Tapi kadang-kadang, jika ada acara atau kondangan saya suka icip-icip makanan yang jarang saya sentuh seperti cake, pudding dan minuman-minuman yang manis yang sebenarnya sudah saya hindari..

Minggu lalu saya minum beberapa gelas teh sereh yang cukup manis dan beberapa macam daging dan sayur-sayur yang sepertinya mengandung kadar garam lumayan tinggi.

Bodohnya, sepulang dari acara tersebut saya pun masih nongkrong di coffee shop dan memesan kopi susu (manis) dan kopi latte (manis juga).

Entah kandungan gula, garam serta lemak yang sudah masuk ketubuh saya sepertinya sangat banyak.

Sampai dirumah kepala saya agak pusing, mata tidak bisa terpejam karena efek kopi. Padahal efek caffeine seharusnya menghilangkan rasa pusing. Tapi ini kok malah sangat bikin pusing dan parahnya saya merasa area leher sedikit tegang.

Nah, loh!! 

Setelah share tentang kondisi saya di instastories. Ternyata ada teman lama yang menjawab keluhan saya.

"Bisa jadi kamu gejala kolestrol tuh beb, kejadiannya sama banget kayak aku",. Ungkap seorang Ibu muda 4 anak.

Kolestrol adalah salah satu penyakit tidak menular yang saat ini sering terjadi pada anak milenial. Semua itu, tak lain karena pengaruh lifestyle dan pola makan.

Saat teman saya, mengalami pusing seperti saya. Kondisinya dia juga habis icip-icip cake dan beberapa makanan buffet di sebuah hotel. Dan besoknya teman saya cek ke klinik ternyata kadar kolestrolnya naik.

Sontak, saya pun jadi ingat. Beberapa hari sebelumnya, saya juga makan makanan yang mengandung santan.

Jadi apakah mungkin saya kolestrol?

Karena merasa takut, saya pun menetralisir dengan air kelapa, meminum extract virgin olive oil,  dan sebelum tidur saya juga meminum minyak ikan dan berdoa semoga saya baik-baik saja. 

Esok paginya, saya memang merasa membaik. Tetapi, saya belum pernah lagi cek kesehatan ke klinik atau lab

Setelah beberapa hari karena penasaran akhirnya saya coba cek, untungnya semua gula darah dan kolestrol masih batas normal. Cuma memang makan saya harus mulai dijaga. Jangan tiba-tiba makan manis atau daging dalam jumlah banyak dalam satu waktu.

Dari kejadian tersebut, saya semakin bertekad untuk lebih aware terhadap makan-makanan yang saya makan. Tidak boleh kecolongan lagi memakan makanan minuman manis terlalu banyak.

Setelah membaca banyak literatur di internet tentang pola hidup sehat dan makanan-makanan yang sehat. Rasanya saya masih kurang untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih.



Sampai akhirnya, saya mendapatkan undangan ke acara Hydration Talk yang diselenggarakan oleh Danone di Restoran Ocha Bella, Jakarta Pusat. Kamis, 18 Oktober 2018.

Sebelum acara dimulai, disana ada board game dan beberapa banner yang menginformasikan berapa jumlah kadar gula maksimal yang boleh di konsumsi tubuh kita. Ternyata gula, hanya boleh 50gr  (4 sendok makan) dan garam 2000 mg (1 sendok teh) perhari dan untuk lemak 67gram (5 sendok makan).

Dalam komponen isi piring yang kita makan dianjurkan  terdiri dari 2/3 karbohidrat, 1/3 protein, 1/2 buah dan sayur.



Sedangkan agar tubuh terus terhidrasi. Minimal kita harus minum 8gelas / 2Liter air setiap hari. Sebab banyak efek yang ditimbulkan jika kita mengalami dehidrasi seperti mudah mengantuk, mulut kering, urin yang keluar sedikit, mudah cemas, kurang konsentrasi, dan daya ingat visual menurun.

Peranan air dalam tubuh kita juga amat penting diantaranya membetuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, media alami sisa metabolisme, sebagai pelumas sendi dan pelarut pada proses pencernaan.

Nah, makanan pokok. Kita masih suka membeli makanan dan minuman kemasan sehingga dapat mempengaruhi pertambahan berat badan karena tingginya kandungan kalori. Untuk itu kita harus cerdas membaca dan mengerti label nutrisi.

Prof. Ujang dan Dr. Rimbawan

Dr. Rimbawan, Ahli Gizi dari IPB mengatakan "Sesuai anjuran Kemenkes RI, pada memilih makanan dan minuman cepat saji, konsumen dapat memperhatikan takaran saji, angka kecukupan gizi serta kandungan nutrisinya, terutama gula garam dan lemak", ungkapnya

Bila konsumen lebih cermat memilih makanan minuman kemasan, maka penyakit tidak menular dapat dihindari.



Dalam satu bungkus kripik yang berisi 160gr misalnya. Produsen terkadang tricky tidak memberikan informasi nutrision fact perbungkus tapi perserving misalnya per 25gr.

Jadi 1 bungkus kripik tersebut sebenarnya dimakan untuk 6 kali saji. Tetapi, kebiasaan kita memakan 1 bungkus sampai habis tidak terasa apalagi jika sambil menonton tv.

Profesor Ujang Sumarwan, Ahli consumer behaviour dari IPB menyatakan beragam masalah kesehatan di Indonesia dipicu oleh ketidak seimbangan asupan gizi.


Beragam keluhan kesehatan diantaranya Obesitas, Diabetes II, keluhan fungsi ginjal, jantung. Dan diantaranya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh yang dimakan atau diminum sehari-hari.

Setelah menghadiri acara Hydration Talk saya jadi lebih aware lagi dengan jumlah asupan gizi dan kalori dari makanan yang kita makan. Penting untuk melihat jumlah takaran saji dan nutrition fact pada label kemasan.

Jangan sampai kita mengonsumsi gula, garam dan lemak melebihi dari yang seharusnya di butuhkan oleh tubuh.

Ingat gaya hidup sehat itu baik untuk mencegah berbagai penyakit dikemudian hari.

Comments

  1. Wah ternyata penting juga ya perhatiin label di tiap kemasan...
    biasanya aku cuek banget... asal makan n minum gitu...

    Artikelnya informatif banget mas...

    ReplyDelete
  2. Aku pernah cek koles, dan itu nyaris mendekati bts atas. Sedikit lg udh lwt dr normal lah. Padahl slama ini mengira baik2 aja krn bdnku termasuk underweight. Tapi ternyata, kuruspun bukan berarti aman dr kolesterol. Makanya udh merhatiin bangeeeet apa2 yg dimakan mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia bener banget.. karena kan kita gk pernah tau ya makanan sekarang jahat..makanya jg jgn males gerak sih.minimal jalan kaki sehari 30 menit klo bisa

      Delete
  3. hadir di acara tersebut, jadi semakin peduli ya sama minuman kemasan. Saya aja sekarang sok-sokan ngeliat label, padahal gagal paham, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gagal buat paham soalnya dulu gk gitu peduli jadi baru ngeh perserving keripik buat 6 kali sajian..biasanya snack sekaligus di abisin sebungkus parahh :p

      Delete

Post a Comment