Interview Inaben

Kemarin tepatnya hari kamis saya datang interview ke Inaben di Gedung Ibec. Patokannya dari Sarinah lurus ke jalan sabang hotel ibis lurus terus yang warna biru gedungnya ada disitu dan Inaben ada di Lt. 3. Inaben adalah perusahaan yang bergerak di bidang outsorsing. 

saat masuk saya menggunakan lift kotak tua buatan tahun 1985. Agak serem juga sama liftnya karena keliatan udah jadul gitu ditambah sebelah saya kemaren barengan juga sama cowok gemuk saat menaiki liftnya.

Sesampainya di Inaben saya pun menaruh cv di securtiynya lalu saya mengisi foam dan masuk keruangan tempat psikotes. Tepat jam 9 saya suah berada di Inaben namun psikotes dimulai pada pukul 10 kurang. Selama mengisi foam saya mengobrol-ngobrol dengan orang-orang di sebelah kanan dan kiri depan serta belakang. Dan tepat disebelah kanan saya ada Asep dia dari Cirebon asalnya namun tinggal di pondok labu dan lulusan sarjana IT yang sebelumnya pernah bekerja di sebuah pabrik. Disebelah kiri saya ada mba Vita dia dari bekasi ia masih d2 sekertaris dan sekarang juga masih kuliah di akademi D3 sekretaris di daerah Pulo Mas sebelumnya ia juga bercerita pernah bekerja menjadi admin di Mandiri Gatsu, sebelumnya lagi ia juga pernah di kompas palmerah selama 6 bulan. Dibelakang saya ada cewek berjilbab dan cowok bercelana jeans bernama Rudi yang kocak banget biang rusuh tapi bikin ketawa karena suka nge banyol dan nge cengin temen sebelahnya yang gendut tadi yang bareng sama saya naik lift. Tapi bercandanya masih dalam konteks yang wajar dan sebatas guyonan agar tidak tegang. Disebelah Rudi ada cewek berjilbab lulusan SMK keliatan banget mukanya masih imut-imut karena baru lulus.

Kebanyakan yang hadir disana yang pernah mengikuti jobfair kemarinnya di perpustakaan nasional. dan dari jobstreet. akhirnya jam 10 psikotes dimulai seperti biasa soal psikotesnya kali ini gak terlalu susah karena gak ada soal cerita matematika seperti pelajaran fisika SMP SMA. kebanyakan sih gambar-gambar. 

Setelah psikotes selesai kita menunggu satu persatu diruangan itu juga kami yang berada di deretan pojok kiri belakang orang-orang yang paling rusuh ketawanya karena guyonan si mas Rudi yang cadel sumpah kayak di SMA banget suasananya hidup dan akrab walaupun kami baru saling kenal. Di depan saya ada mba Raisa ia adalah lulusan sastra Jerman UNJ 2005 dan tinggal di Depok dan pernah menjadi guru bahasa Jerman disebuah SMA di Depok. Sayapun bertanya-tanya banyak tentang perkuliahannya selama di sastra Jerman karena kebetulan dulu waktu saya SMA saya juga mempelajari Bahasa Jerman yang kebetulan guru kelas satu dulu di SMA saya dibantu dari anak-anak Praktek mengajar dari UNJ. Saya pun bercerita guru-guru mahasiswa PKL tersebut kalau mengajar sangat enak dan lebih akrab bahkan anak-anak banyak yang suka curhat ke frau Mia, Frau Mia nama guru PKL di SMA 79 waktu saya kelas 1 tahun 2004 selama 1 semester.

Setelah hampir pukul 12 akhirnya  tinggal bertiga termasuk saya dan mba Vita yang belum di panggil dan akhirnya menunggu diluar ruangan. Karena selama psikotes saya berada sangat dekat dengan dinginnya AC akhirnya saya pergi ke toilet terlebih dahulu melalui lorong yang sangat sempit berwarna cat kuning yang Wc nya ada disebelah pojok.

Selesai ke toilet tak lama saya mengobrol dengan orang disebelah saya (saya lupa gak tanya namanya) ia datang dari depok ia juga menunggu tapi untuk psikotes jam ke dua. Tak lama mengobrol saya pun di panggil untuk Interview. Penginterview saya mba berjilbab berwarna merah (saya lupa namanya) interview dengannya sangat klik mengobrolnya karena orangnya lumayan friendly ketara banget menurut saya dari sekian banyak saya diinterview saya bisa mengetahui mana orang yang menginterview dengan tulus, lebih human, atau yang hanya sekedar menginterview karena tuntutan pekerjaan tidak serius niat menginterview seseorang biasanya jika penginterview yang seperti itu membuat saya menjadi kaku dan tidak klik karena merasa sungkan. Dan penginterview di Inaben yang menginterview saya kemarin menurut saya ia serius mendengarkan dan menyimak orang yang diinterviewnya sehingga komunikasi yang terjadi menjadi human seperti sudah akrab dan interview juga menjadi lebih personal.

Saat di interview saya juga banyak bercerita dan saat bercerita saya seperti melihat sosok pak budi (teman saya di Kampus) petinggi di perusahaan Advance kalau gak salah sih kata nov dia manager terus pernah juga menjadi direktur. Sumpah mirip banget tipe-tipe orangnya tapi ternyata sih cuma mirip beliau adalah pak Deni yang berkemeja putih bergaris dan berdasi biru tua.

Setelah interview akhirnya saya sholat di musholah dan kembali lagi dan menunggu di dekat lift. Saya pun mengobrol-ngobrol dengan mba yang berblazer berwarna pink dia juga dari depok lulusan s1 pendidikan guru dan bertempat tinggal di depok. di depan saya ada cowok bertubuh gemuk bernama Victor ia lulusan dari Fakultas hukum di UGM. Kamipun mengobrol seputar hukum, kasus korupsi, lalu saya bertanya kenapa gak menjadi jaksa aja mas?dan ia pun berkata sudah tes beberapa kali untuk menjadi jaksa namun belum lolos. Saya pun bertanya memang apa sih yang dites kan saat melamar menjadi pegawai pemerintah khususnya jika ingin menjadi jaksa? yah tesnya biasa sih tentang seputar hukum perdata, pidana dll. semua anak hukum pasti bisa namun yang disayangkan adalah penerimaan tersebut bukan hanya dari tes yang menentukan tapi UANG YANG BERBICARA karena ada temannya yang IP nya jauh dibawahnya dan orangnya biasa saja tesnya bareng ternyata temannya tersebut yang lolos. Hal itu adalah karena yang lolos menyogok sejumlah uang Minimal 200-250 juta itu minimal. Dan untuk pegawai negeri juga bermacam-macam harganya tergantung daerahnya minimal 100 juta keatas kalau mau nyogok sepertinya.

Gila ratus-ratusan juta begitu yah mau jadi pegawai negeri ? padahal jika uangnya di mainin di reksa dana , dan saham atau dimainkan usaha kecil dan menengah seperti membuka franchaise atau usaha apalah pasti sudah balik modal. Zaman sekarang kata mas victor mencari kerja itu sekarang memang sulit karena pemerintahannya juga kedua sekarang yah itu tadi bukannya kita cari kerja tapi kita yang beli itu kerjaan. Mas victor juga sekarang membantu pamannya di kantor law firm juga di daerah rawamangun kalau tidak salah seingat saya. Ia juga bercerita tentang mba Marisha Haque karena ia pernah bareng tes masuk UI sama mba marisa. mba marisa sekarang sedang kuliah hukum padahal ia sudah mendapat gelar MM tapi masih sekolah aja ya?? :) dan kata mas victor alasan mba Marisa Haque itu kuliah lagi adalah katanya dia cuma mau belajar bukan untuk bekerja. jadi kerjaannya belajar terus. Mungkin juga yah mba marisa Haque itu haus akan ilmu. Bisa juga nanti kan buat persiapan ikutan pemilu 2014 karena artis pintar seperti itu lebih pantas menjadi anggota DPR menurut saya daripada artis-artis yang gak jelas.


Saat kami mengobrol ada cowok yang baru datang dari bintaro (lagi lagi namanya saya lupa) dia lulusan SMA dan ingin melamar sebagai sales. Ia pun juga banyak mengobrol dan tanya-tanya tentang akuntan public, hukum dan lain-lain. Dan ternyata cowok ini bercerita berasal dari Pekan Baru Riau dan ssempat kuliah selama 2 tahun disana namun berhenti dan pindah ke Jakarta.

 Tak lama kami pun di panggil untuk briefing dan psikotes kedua ada tes krapelin dan tes berjumlah delapan kotak untuk dijadikan sebuah gambar yang sudah sangat sering saya lakukan jika psikotes. setelah selesai dan briefieng sebentar mengenai info pekerjaan seperti masalah gaji yang tanpa potongan sebesar 1,5 juta,insentif bonus, tunjangan jamsostek, dan job desk mengenai telemarketing, 

Kami pun diberitahukan akan kembali di interview dengan User city bank pada hari senin yang ternyata hari senin itu awal puasa jam 8 pagi harus sudah sampai di menara jamsostek menara utara lt.7. Semua tergantung tahap akhir saat interview nanti dengan user jika lolos kami akan di training dan setelah training akan menandatangani kontrak dan baru deh ijazahnya katanya di tahan selama kurang lebih 4 bulan.

Yah sudah lah kita coba lihat saja nanti gimana interviewnya besok. Sebenernya gak muluk keterima atau enggak yang penting adalah latihan dan proses mencari kerja yang saya dapatkan siapa tahu nanti saya lama-lama menjadi mengarang buku tentang interview dari kebodohan saya yang selalu gagal :) hahaha tapi itu sih mimpi saya namanya juga mimpi harus diwujudkan paling tidak dengan dengan blog ini saya sudah berbagi cerita, saya suda belajar menulis atau mengarang mengembangkan bakat saya karena siapa tahu saya bisa jadi jurnalis atau penulis buku mengenai interview yang menjadi best seller. Yah namanya juga mimpi harus berani bermimpinya dulu dan tetap semangat! 

Comments