Mendadak
liburan kali ini, saya pergi ke Surabaya. Dulu sering banget denger kata-kata
carilah jalan yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda. Jadi kali
ini saya pergi ke Surabaya dengan jalan rute yang berbeda alias anti
mainstream.
Ya..
Saya ke Surabaya lewat Banyuwangi menggunakan pesawat, lalu baru ke Surabaya
menggunakan travel.
Kenapa
begitu? Sebenernya tujuan awal saya adalah pergi ke Banyuwangi, karena
mendapatkan tiket waktu Garuda Travel Fair GATF phase II. Waktu itu dapet tiket
Jakarta – Banyuwangi sekitar 400rban, dengan masa berlaku dapat digunakan
hingga pertengahan Desember 2017.
Banyuwangi
sih memang bagus, dan sedang naik daun wisatanya. TAPI, bulan Desember adalah
musim HUJAN. So… saya harus memiliki plan B jika, rencana awal tiba-tiba tidak
sesuai rencana.
Awalnya
saya sudah mencari-cari bagaimana caranya ke Kawah Ijen, Pantai Merah, ke Pulau
Menjangan dll. dan rata-rata open trip dan paket wisata Banyuwangi yang saya
temukan di google adalah open trip yang diberangkatkan dari Surabaya pada malam
hari.
Dan
paling-paling saya hanya bisa ke Menjangan di hari Sabtu, saya juga udah tanyakan
“apakah bisa kalau dari Jakarta – Banyuwangi, ya kita ketemuan aja di meeting
point mana di banyuwangi kalau mau ke kawah ijen. Ternyata ya gak bisa karena
rute mobil travel mereka sulit.
Seminggu,
sebelum hari H juga sudah galau sih..! Pingin private trip, tapi basian juga Cuma
sendiri. Paling ya plan A Kamis jumat di Banyuwangi, Sabtu baru ke Menjangan.
Atau ke gak usah explor Banyuwangi, naik aja travel tersebut pergi ke Surabaya.
Saat
hari H, hujan pun turun gerimis-gerimis sejak
pukul 10.00-11.00 pagi. Saya, berangkat
ke Bandara Soetta, menggunakan bus JAconnexion (serupa damri) dari Taman
Anggrek yang sebelumnya saya udah numpang mandi dan gym di Fitness First (FF).
Cuaca
buruk saat itu, membuat beberapa penerbangan Garuda Indonesia di terminal III
untuk beberapa rute delay. Jadwal pesawat saya sekitar jam 2.00-2.30 an siang
dan delay hingga baru masuk sekitar setengah 4an dan baru benar-benar terbang
pada pukul 4.00 lebih.
Saya pun
dari siang sudah menghubungi Mita travel dan memesan travel ke Surabaya untuk
penjemputan di Bandara Blimbing Sari Surabaya. Entah kenapa, saya memantapkan
diri untuk gak mau stay di banyuwangi, karena beberapa hari sebelumnya juga
sedang terjadi Gunung Agung yang meletus, sehingga penerbangan Bali juga sempat
di turunkan di Blimbing Sari. Saya mikir Bali dan Banyuwangi kan lumayan deket,
jadi kayak parno aja gitu.
Cuaca di
Banyuwangi saat saya sampai cukup lembab dan juga sepertinya emang habis hujan,
sama seperti cuaca di Jakarta yang dari siang di guyur hujan lebat. Saya juga
mikir pasti Kawah Ijen ditutup karena cuaca, dan beberapa tempat wisata saat
ujan kayaknya fail.
Makanya
saya mantap dan udah ke Surabaya aja deh..!
Bandara Blimbingsari, agak blurry karena pas foto udah dipanggil ke bus bandar untuk menuju ruang tunggu |
Saat
sampai pada sore hari banget, sehabis maghrib. Bandara Blimbing Sari yang mirip
dengan kantor kelurahan itu, cukup gelap karena landasannyaa minim dengan
penerangan.
Setelah
sampai saya menuju ruang tunggu dengan bus yang disediakan pihak Bandara.
Diruang tunggu, (bangunan baru) tempatnya cukup modern dan bagus cuma sayang
banyak laron dan binatang-binatang serangga kecil seperti walang sangit yang
keluar karena musim hujan. Mengingat area bandara masih sangat hijau dan
rindang.
Sekitar
30 menitan, menunggu akhirnya mobil travel Mita travel datang. Oh ya, untuk
penjemputan di Bandara dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 30rb.
Mobil
Mita Travel yang saya tumpangi sangat tidak nyaman, awalnya saya ditaro di
depan samping supir, katanya tempatnya dibelakang sudah di book namun ditengah
perjalanan sekitar pukul 8.00 malam, saat mobil menjemput penumpang lainnya
saya disuruh dan bisa pindah ke belakang (1 baris sebelum paling belakang).
Ternyata
tak seindah yang dibayangkan duduk di belakang. Sebab, kaca jendela mobil ada
sedikit celah dan tidak bisa ditutup. Dari sekitar pukul 8.00 – 4.00 pagi saya angina-anginan
sepanjang perjalanan Banyuwangi Surabaya.
Untungnya
sepanjang perjalanan ada berenti-berenti istirahat, pipis, makan (dapet makan rawon
di warung rest area) dan ke Indomaret.
Saat
berhenti di Indomaret, saya pun membeli satu pack tolang angina dan minyak angina
fresh care yang ada wajah Agnes Monica ak.a Agnez Mo.
Untuk
menghindari angina yang ke muka saya menutup muka dengan bantal yang disediakan
dan sesekali menutup lubang dengan bantal yang dipegang.
thx god karena Mcdonald's itu buka 24 jam |
Setibanya
di Sidoardjo Surabaya, sekitar pukul setengah 4.00 pagi. Awalnya saya mau di
drop dengan penumpang lainnya di Bandara Juanda. Namun, menuju Juanda di ujung
komplek Puri Surya Jaya (group Jaya Land) saya melihat ada MCDonald’s (MCD Puri
Surya Jaya) dan saya memutuskan untuk berhenti saja disana.
Awalnya
saya ingin minta dianter ke daerah Univ. Petra Surabaya (Petra Square) namun si
supir kurang paham, katanya jauh (padahal di peta juga gak jauh) saya sempat
nego gimana kalau turunin jangan di Bandara tapi arah menuju Petra aja.
Pokoknya jangan sampai bandara biar saya gak jauh. Tapi agak ribet deh si
supirnya katanya gak bisa makanya begitu liat Mcdonald’s saya minta berenti aja
disitu (meski kelewatan dikit).
Yah,
biar bisa dianter ke Petra Square masuk hotel juga masih terlalu early sih!
Jadi ada bagusnya juga gak bisa dianter dan Mcd seperti menyelamatkan hidup
saya pagi itu karena buka 24 jam.
Saya pun
memesan makanan di MCD awalnya Cuma kentang aja sama hot tea, dan sambal killing
time saya ngecas dan numpang toilet untuk cuci muka ganti baju. Saya pun
mengucap syukur pagi itu, karena sampai dengan selamat dari Banyuwangi ke
Surabaya.
Ini kali
pertamanya saya naik bus travel lebih dari 7 jam tanpa macet (dengan jarak
sangat jauh) plus angin-anginan pula (cuaca lembab).
Untungnya saya minum 2 sachet Tolak Angin,
beli roti sobek Sari Roti di Indomaret, makan nasi rawon selama perjalanan. Sepanjang
perjalanan juga untungnya jalanan agak ramai banyak Indomaret atau Alfamart.
Bukan hutan-hutan semua kayak waktu saya dari Balikpapan ke Samarinda.
Buat
yang udah pernah ngerasain naik travel Balikpapan-Samarinda, yang kebut-kebutan
salip-salipan dengan trackingnya mirip Puncak
pas Bogor (kebayang ngerinya gimana).
Pokoknya
ini menjadi pengalaman perjalanan saya paling lama. Total perjalanan dari darinaik
bus ke bandara jam 10.00an pagi sampai, delay pesawat 1,5 jam-an, dan baru sampai
besok paginya setengah 4.00 pagi “Pegel” “ngantuk” tapi karena ini liburan jadi
dibawa Happy pun gak kerasa.
Sehabis
dari Mcd, saya sempat lari pagi sekitar situ. Lalu masuk ke Mcd lagi mesen
PANAS Spesial.
Bosen di
MCD karena udah terlalu ramai (ada yang ulang tahun). Akhirnya saya beranjak belanja
cemilan sabun sikat gigi, susu di Superindo yang gak jauh dari Mcd (tinggal
jalan) dan Surabaya hari itu awet dengan gerimis.
Gak
kerasa…! Tau-tau hampir jam 12, selesai
belanja di Super Indo saya pun mesen Grab Car buat ke The Square hotel.
Ketika
memesan hotel di The Square lagi-lagi saya termakan oleh situs online travel yaitu
Agoda.com yang memberikan harga lebih murah yakni Rp. 879rb (900 ribu kurang)
untuk 3 malam dan saya cashback-in lagi dengan shoopback.co.id Rp43rb-an.
Sampai
dihotel, memang belum jam 2 dan belum bisa cekin. Akhirnya saya sempet mandi
ditempat tempat bilas swimming pool dan meminjam handuk tebal berwarna biru karena
belum mandi dari kemarin sore.
Habis
mandi, saya pun kembali laper dan coba makan di café nya teh Poci dengan memesan
semangkok mie rebus ala jawa yang gurih dan porsinya cukup besar ditambah es teh
manis. Porsinya mantaplah dan rasanya enak karena saya pencinta mie.
Pas jam 2.00. akhirnya saya bisa masuk hotel dan
ketemu Kasur pun saya tidur sampai sekitar pukul 5.00 sore. Kebayang dong perjalanan dari Taman Anggrek jam 10.00an pagi s.d besok paginya jam 4.00 subuh baru sampe Surabaya. Berapa jam deh tuh perjalanan ? *kira-kira 16 jam kayaknya
Saat malam tiba, wisata kuliner pun dimulai..... dan artikel mengenai wisata kuliner di Surabaya akan saya tulis secara terpisah. Jadi tunggu aja ya mood saya buat ngulas :)
Comments
Post a Comment