Jakarta - Surabaya tapi lewat Banyuwangi !


 
Bandara Soetta hujan sepanjang siang hingga sore, banyak pesawat yang delay (30/11/2017)

Mendadak liburan kali ini, saya pergi ke Surabaya. Dulu sering banget denger kata-kata carilah jalan yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda. Jadi kali ini saya pergi ke Surabaya dengan jalan rute yang berbeda alias anti mainstream.

Ya.. Saya ke Surabaya lewat Banyuwangi menggunakan pesawat, lalu baru ke Surabaya menggunakan travel.
Kenapa begitu? Sebenernya tujuan awal saya adalah pergi ke Banyuwangi, karena mendapatkan tiket waktu Garuda Travel Fair GATF phase II. Waktu itu dapet tiket Jakarta – Banyuwangi sekitar 400rban, dengan masa berlaku dapat digunakan hingga pertengahan Desember 2017.

Banyuwangi sih memang bagus, dan sedang naik daun wisatanya. TAPI, bulan Desember adalah musim HUJAN. So… saya harus memiliki plan B jika, rencana awal tiba-tiba tidak sesuai rencana.
Awalnya saya sudah mencari-cari bagaimana caranya ke Kawah Ijen, Pantai Merah, ke Pulau Menjangan dll. dan rata-rata open trip dan paket wisata Banyuwangi yang saya temukan di google adalah open trip yang diberangkatkan dari Surabaya pada malam hari.

Dan paling-paling saya hanya bisa ke Menjangan di hari Sabtu, saya juga udah tanyakan “apakah bisa kalau dari Jakarta – Banyuwangi, ya kita ketemuan aja di meeting point mana di banyuwangi kalau mau ke kawah ijen. Ternyata ya gak bisa karena rute mobil travel mereka sulit.
Seminggu, sebelum hari H juga sudah galau sih..! Pingin private trip, tapi basian juga Cuma sendiri. Paling ya plan A Kamis jumat di Banyuwangi, Sabtu baru ke Menjangan. Atau ke gak usah explor Banyuwangi, naik aja travel tersebut pergi ke Surabaya.

Saat hari H, hujan pun turun  gerimis-gerimis sejak pukul 10.00-11.00 pagi.  Saya, berangkat ke Bandara Soetta, menggunakan bus JAconnexion (serupa damri) dari Taman Anggrek yang sebelumnya saya udah numpang mandi dan gym di Fitness First (FF).

Cuaca buruk saat itu, membuat beberapa penerbangan Garuda Indonesia di terminal III untuk beberapa rute delay. Jadwal pesawat saya sekitar jam 2.00-2.30 an siang dan delay hingga baru masuk sekitar setengah 4an dan baru benar-benar terbang pada pukul 4.00 lebih.



Saya pun dari siang sudah menghubungi Mita travel dan memesan travel ke Surabaya untuk penjemputan di Bandara Blimbing Sari Surabaya. Entah kenapa, saya memantapkan diri untuk gak mau stay di banyuwangi, karena beberapa hari sebelumnya juga sedang terjadi Gunung Agung yang meletus, sehingga penerbangan Bali juga sempat di turunkan di Blimbing Sari. Saya mikir Bali dan Banyuwangi kan lumayan deket, jadi kayak parno aja gitu.

Cuaca di Banyuwangi saat saya sampai cukup lembab dan juga sepertinya emang habis hujan, sama seperti cuaca di Jakarta yang dari siang di guyur hujan lebat. Saya juga mikir pasti Kawah Ijen ditutup karena cuaca, dan beberapa tempat wisata saat ujan kayaknya fail.

Makanya saya mantap dan udah ke Surabaya aja deh..! 



Bandara Blimbingsari, agak blurry karena pas foto udah dipanggil  ke bus bandar untuk menuju ruang tunggu

 

Saat sampai pada sore hari banget, sehabis maghrib. Bandara Blimbing Sari yang mirip dengan kantor kelurahan itu, cukup gelap karena landasannyaa minim dengan penerangan.
Setelah sampai saya menuju ruang tunggu dengan bus yang disediakan pihak Bandara. Diruang tunggu, (bangunan baru) tempatnya cukup modern dan bagus cuma sayang banyak laron dan binatang-binatang serangga kecil seperti walang sangit yang keluar karena musim hujan. Mengingat area bandara masih sangat hijau dan rindang.


Sekitar 30 menitan, menunggu akhirnya mobil travel Mita travel datang. Oh ya, untuk penjemputan di Bandara dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 30rb.

Mobil Mita Travel yang saya tumpangi sangat tidak nyaman, awalnya saya ditaro di depan samping supir, katanya tempatnya dibelakang sudah di book namun ditengah perjalanan sekitar pukul 8.00 malam, saat mobil menjemput penumpang lainnya saya disuruh dan bisa pindah ke belakang (1 baris sebelum paling belakang).

Ternyata tak seindah yang dibayangkan duduk di belakang. Sebab, kaca jendela mobil ada sedikit celah dan tidak bisa ditutup. Dari sekitar pukul 8.00 – 4.00 pagi saya angina-anginan sepanjang perjalanan Banyuwangi Surabaya.

Untungnya sepanjang perjalanan ada berenti-berenti istirahat, pipis, makan (dapet makan rawon di warung rest area) dan ke Indomaret.

Saat berhenti di Indomaret, saya pun membeli satu pack tolang angina dan minyak angina fresh care yang ada wajah Agnes Monica ak.a Agnez Mo.

Untuk menghindari angina yang ke muka saya menutup muka dengan bantal yang disediakan dan sesekali menutup lubang dengan bantal yang dipegang.

thx god karena Mcdonald's itu buka 24 jam
 
Setibanya di Sidoardjo Surabaya, sekitar pukul setengah 4.00 pagi. Awalnya saya mau di drop dengan penumpang lainnya di Bandara Juanda. Namun, menuju Juanda di ujung komplek Puri Surya Jaya (group Jaya Land) saya melihat ada MCDonald’s (MCD Puri Surya Jaya) dan saya memutuskan untuk berhenti saja disana.

Awalnya saya ingin minta dianter ke daerah Univ. Petra Surabaya (Petra Square) namun si supir kurang paham, katanya jauh (padahal di peta juga gak jauh) saya sempat nego gimana kalau turunin jangan di Bandara tapi arah menuju Petra aja. Pokoknya jangan sampai bandara biar saya gak jauh. Tapi agak ribet deh si supirnya katanya gak bisa makanya begitu liat Mcdonald’s saya minta berenti aja disitu (meski kelewatan dikit).

Yah, biar bisa dianter ke Petra Square masuk hotel juga masih terlalu early sih! Jadi ada bagusnya juga gak bisa dianter dan Mcd seperti menyelamatkan hidup saya pagi itu karena buka 24 jam.
Saya pun memesan makanan di MCD awalnya Cuma kentang aja sama hot tea, dan sambal killing time saya ngecas dan numpang toilet untuk cuci muka ganti baju. Saya pun mengucap syukur pagi itu, karena sampai dengan selamat dari Banyuwangi ke Surabaya.

Ini kali pertamanya saya naik bus travel lebih dari 7 jam tanpa macet (dengan jarak sangat jauh) plus angin-anginan pula (cuaca lembab).

 Untungnya saya minum 2 sachet Tolak Angin, beli roti sobek Sari Roti di Indomaret, makan nasi rawon selama perjalanan. Sepanjang perjalanan juga untungnya jalanan agak ramai banyak Indomaret atau Alfamart. Bukan hutan-hutan semua kayak waktu saya dari Balikpapan ke Samarinda.
Buat yang udah pernah ngerasain naik travel Balikpapan-Samarinda, yang kebut-kebutan salip-salipan dengan  trackingnya mirip Puncak pas Bogor (kebayang ngerinya gimana).

Pokoknya ini menjadi pengalaman perjalanan saya paling lama. Total perjalanan dari darinaik bus ke bandara jam 10.00an pagi sampai, delay pesawat 1,5 jam-an, dan baru sampai besok paginya setengah 4.00 pagi “Pegel” “ngantuk” tapi karena ini liburan jadi dibawa Happy pun gak kerasa.
Sehabis dari Mcd, saya sempat lari pagi sekitar situ. Lalu masuk ke Mcd lagi mesen PANAS Spesial.

Bosen di MCD karena udah terlalu ramai (ada yang ulang tahun). Akhirnya saya beranjak belanja cemilan sabun sikat gigi, susu di Superindo yang gak jauh dari Mcd (tinggal jalan) dan Surabaya hari itu awet dengan gerimis.

Gak kerasa…!  Tau-tau hampir jam 12, selesai belanja di Super Indo saya pun mesen Grab Car buat ke The Square hotel.

Ketika memesan hotel di The Square lagi-lagi saya termakan oleh situs online travel yaitu Agoda.com yang memberikan harga lebih murah yakni Rp. 879rb (900 ribu kurang) untuk 3 malam dan saya cashback-in lagi dengan shoopback.co.id Rp43rb-an.

Sampai dihotel, memang belum jam 2 dan belum bisa cekin. Akhirnya saya sempet mandi ditempat tempat bilas swimming pool dan meminjam handuk tebal berwarna biru karena belum mandi dari kemarin sore.

Habis mandi, saya pun kembali laper dan coba makan di café nya teh Poci dengan memesan semangkok mie rebus ala jawa yang gurih dan porsinya cukup besar ditambah es teh manis. Porsinya mantaplah dan rasanya enak karena saya pencinta mie.

Pas  jam 2.00. akhirnya saya bisa masuk hotel dan ketemu Kasur pun saya tidur sampai sekitar pukul 5.00 sore. Kebayang dong perjalanan dari Taman Anggrek jam 10.00an pagi  s.d  besok paginya jam 4.00 subuh baru sampe Surabaya. Berapa jam deh tuh perjalanan ? *kira-kira 16 jam kayaknya 

Saat malam tiba, wisata kuliner pun dimulai..... dan artikel mengenai wisata kuliner di Surabaya akan saya tulis secara terpisah. Jadi tunggu aja ya mood saya buat ngulas :)

Comments