Etika Iklan bersama Ridwan Handoyo

Pada hari kamis (14/07/2011) kemarin saya mengikuti kelas yang diselenggarakan Akademi Berbagi yang betemakan Etika Pariwara iklan Televisi di Indonesia bersama bapak Ridwan Handoyo @ridwanhandoyo bertempat di Gedung Serbaguna Kantor majalah Femina yang terletak dibilangan Rasuna Said.

Pada malam itu beliau juga banyak memberikan pengetahuan  mensharing ilmunya kepada para peserta tentang etika iklan di Indonesia.

Iklan mempunyai "aspek yang Positif "dimana sebuah iklan
1. dapat memberikan informasi kepada konsumen akan adanya suatu produk,
2. dengan adanya kompetisi tersebut sehingga dapat menekan harga
3. memberikan subsidi kepada media massa
Saat ini media cetak seperti majalah dan koran untuk menutupi biaya produksinya disubsidi oleh ikaln. Sehingga sebuah media cetak bisa survive.

Namun iklan juga memberikan efek Negativ (-) misalnya:
1. Iklan dapat memmunculkan budaya materialistis
2. memunculkan perilaku sterotip yang berbahaya
3. Munculnya produk yang sebenarnya berbahaya untuk diproduksi

contoh iklan sinetron yang sebenarnya kurang
valueable untuk di iklankan berulang-ulang 

Bagi pak Ridwan Handoyo salah satu yang sangat merusak dan memberikan dampak negativ bagi perkembangan jiwa anak adalah tayangan iklan sinetron. Karena sebenarnya mengiklan sinetron di tv tidaklah penting karena tidak valueable seperti iklan produk komersial lainnya karena sinetron tersebut hanya ada di satu stasiun televisi itu saja. Jadi buat apa di iklankan sampai berulang-ulang? bahkan terkadang iklan sinetronnya lebih lebay dari pada sinetronnya sendiri karena di iklan tersebut hanya menampilkan adegan yang sepotong-sepotong yang diulang-ulang seperti adegan kekerasan.


Etika sebenarnya lebih kuat dari pada hukum positif karena sangsinya apabila seseorang tersebut melanggar etika akan mendapatkan sangsi sosial di masyarakat misal dikucilkan.
Dalam UU RI No. 8 Thn 1999 tentang tidak boleh melanggar etika mungkin akan membingungkan hakim dari mana menilainya? Hal tersebut tidak bisa diukur karena setiap daerah mempunyai etika yang berbeda-beda. misal budaya di Aceh yang memakai pakaiaan tertutup tetapi di papua memakai pakaiaan yang terbuka tidak melanggar etika.

Dalam Kitab Etika Pariwara Indonesia intinya ada 3 poin yaitu :
1. iklan harus jujur atau bertanggung jawab
2. bersaing secara sehat
3. Melindungi dan menghargai khalayak , tidak bertentangan dengan hukum


Lebih dari 33% melanggar salah satu pasal tata krama pariwara 
yang isinya : iklan tidak boleh menggunakan kata superlatif contoh : iklan kecap menggunakan kata No.1 
contoh iklan Kratindeng menggunakan kata "Merek No. 1 Di Dunia" padahal merek no.1 adalah RedBull karena kratindeng adalah nama Redbull yang hanya di adopsi di Indonesia, 

Yang melanggar etika lainnya diputrar Iklan minuman instant Marimas yang menyatakan produknya mengandung vitamin C 100% yang seharusnya vitamin c tidak diukur dengan persen tapi dosis Mg. jika produk tersebut mengandung vitamin C 100% seharusnya ia menempelkan logo obat seperti tanda hijau.

Di Indonesia juga banyak iklan Selular provider yang membanding-bandingkan produknya dengan produk lain tapi masih malu-malu kucing seperti menggunakan kata provider pesaingnya dengan sebutan Gsm si kuning si merah.  Namun ada Contoh iklan yang tidak malu-malu kucing yang ditunjukan Pak Ridwan disalah satu majalah yaitu iklan Kondom Fiesta yang membandingkan produknya dengan Durex tanpa menjatuhkan citra Durex produk pesaingnya. Fiesta hanya membandingkan Milimeter ketebalan kondom dan peringkat Fiesta No. 2 di Indonesia & Durex sebagai kondom No.3 di Indonesia yang sebenarnya merek Durex adalah merek No.1 di Dunia.

contoh iklan yang tidak malu-malu kucing
membandingkan produk pesaingnya

Membandingkan secara teknis dan fakta. Hal tersebut boleh dilakukan dalam etika iklan. Dua produk boleh dibandingkan secara  secara jujur dan tanpa menjelek-jelekan satu sama lain.  Yang tak boleh adalah membandingkan produk secara opini dan secara kwalitatif.


Jadi, sekarang kalau  kita menemukan iklan yg tidak beretika, Pak @ridwanhandoyo dari lembaga Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia  menerima dengan terbuka laporan dari teman-teman. #just mention

Comments

  1. wah iya nih..
    kadang2 suka ada sebuah iklan yang membandingkan produk A dengan produk B seolah-olah produk mereka jauh lebih baik dari produk yang lain dengan menyebutkan kekurangan produk lainnya..

    ReplyDelete
  2. Wahh, keren nih.. lumayan dapat info baru :D

    ReplyDelete
  3. bermanfaat banget nih postingannya , tq udah berbagi ilmu gt .. ternyata baru tahu kalau iklan itu juga memberi efek negatif ya.. saya waktu masih sekolah sempet belajar juga mengenai iklan setahu yang sudah pernah sy pelajari kalau mengiklankan sesuatu apalagi produk gak boleh saling menjatuhkan nah sprt yang abang beri contoh diats membanding2kn dg produk lain, selain it jg seharusx iklan produk it sesuai dg kondisi produk tapi sempet juga sih lihat iklan2 di tv bxk yg udah gak sesuai dengan etika beriklan malah di hiperbolakan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ya..:D sudah baca..semoga bermanfaat

      Delete
  4. pokonya iklan paling lurus tu cuma permen mint, dari pada gigit pensil mending gigit mint. nah kereen, gak mojokin siapa pun :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya itu memojokan penjual pensil sih..
      wkwkwk

      Delete
  5. iya nihh iklan2 jaman sekarang ada yg gak punya etika.
    untung gue lahir dijaman batu. Iklannya ditulis di Pohon2..~(˘▾˘~)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tahun kapan tuh?
      iklannya dipohon pohon, iklan di pohon kebanyakan sedot WC

      Delete
  6. beli kondom, ah!

    *salahsambung*

    ReplyDelete
  7. nah bener nih, iklan jaman sekarang udah lewat dari batas normal x_x

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia itu iklan tidak beretika..namun etika itu macem2 sih ternyata bukan sebatas masalah content yg termasuk porno grafi/aksi saja

      Delete
  8. Tunggu dulu mau nanya.
    FIESTA itu apaan sih?? itukan merek nugget??
    terus ko di sama-samain sama merek kondom??
    terus apa hubungannya Nugget sama Kondom??
    apa ayam yang di jadikan nugget harus make kondom??
    #polos

    ReplyDelete
  9. iy, bner bnget tuh. gue juga kesel bnget klo iklan nayanginnya sinetron terus''an. tapi lbih ksel lagi sih, klo iklannya lama :p

    FIESTA ?? knpa nmnya sma kyak nugget, ga kretif dah -______-''. bner kta AldisaFadlillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahha...mandiri fiesta juga tuh iklan bank..:d

      Delete
  10. Uhm..jadi gitu..i seee...hehehehehe..keren lah deh ikut seminar kayak gitu juga :D itu juga pernah ada iklan provider yang membanding bandingkan dengan menyebut warna khas provider lain. jadinya lucu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia..iklan apa ya? hayooo..
      ada juga yg bilang gsm simpatik. matahari. atau i'm sri

      Delete
  11. oohh gitu yah, iklan provider GSM tuh yg ketara mah, padahal kalo di itung2 sama juga tarif dan bonusnya, ga beda jauh namanya juga penjual gak mau pada rugi.

    jadi nambah pengetahuan nih, keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia syarat dan ketentuan berkalu *** ada bintangnya

      Delete
  12. Thanks ilmunya, Firli. Semua memang perlu pencerahan seperti ini. Ada iklan yang membangun, ada iklan yang meruntuhkan. Setiapnya pasti punya tujuan. Maka, mari berdayakan diri untuk berkreasi memajukan negeri dengan iklan iklan positif.^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia bener banget! iklan yg tidak membodoh bodohi masyarakat!

      Delete

Post a Comment