Financial Planer








kemarin tepatnya Kamis, (24/03/2011) Akademi Berbagi membuka kelas di kantor Aidil Akbar financial check up di Jl. Senopati Raya No. 74 tema kelas kali ini adalah Financial planer dan pembicaranya utamanya adalah :
1. Mas Budi : @BoodiBear
2. Mbak Lisa : @LaPetiteLisa dan tidak ketinggalan juga mas Aidil Akbar : @AidilAkbar

berikut adalah kisi-kisi materi yang saya catat semoga materi ini bermanfaat ya ^_^


Personal Preview

Apa devinisi kaya...?

menurut para peserta banyak bermacam-macam jawaban misalnya kaya itu :
- punya uang yang banyak
-punya rumah
-punya mobil
- bisa jalan-jalan /liburan
- bebas finansial
- uangnya bekerja untuk dirinya bukan dirinya bekerja untuk mencari uang
dll.

namun menurut mas budi:
kaya itu PAS PAS an ..pas buat makan ada, pas buat jalan-jalan, pas buat beli mobil, dll. :) bener juga sih ya...! hahaha ^_^

kalau punya uang banyak mau di apakan uangnya ?
dan para peserta menjawab :
- di investasikan
-ditabung
-jalan-jalan
-shoping
- dll

Bagaimana Caranya mengukur Sesehat apakah saya dalam keuangan ?
1. Hutang
-Yang dimaksud dengan hutang disini apabila kita membeli suatu barang dengan berhutang lalu barang tersebut tidak menjadi produktif untuk kita.
-kalau berhutang barang-barangnya tidak menjadi aset
- atau barang yang kita beli nilai barang tersebut turun.

Misalnya ketika kita shoping membeli baju nilai barang tersebut akan turun dan tidak menjadi produktif untuk diri kita /tidak mempunyai manfaat lebih karena kita membeli pakaiaan tersebut hanya sekedar gaya-gayaan atau laper mata saat ada SALE di Mall. Namun apabila yang membeli baju adalah artis/model membeli baju adalah sebuah kebutuhan dimana barang tersebut mempunyai nilai produktif untuk menunjang profesi sang artis.


Lalu berapa cicilan hutang yang harus kita punya dari penghasilan?
Cicilan atau hutang yang kita punya tidak boleh melebihi dari 30% dari Total penghasilan kita.
Jika kita masih mempunyai hutang lebih baik kita jangan berinvestasi karena lebih baik kita melunasi hutang dahulu

2. Nilai Kekayaan Bersih
nilai kekayaan bersih dapat kita hitung dengan cara :
ASET - HUTANG = POSITIVE

mengukur nilai kekayaan yang terpenitng adalah nilai kekayaan bersih kita bukan dari banyaknya aset yang kita miliki karena bisa saja seseorang yang mempunya barang-barag mewah sebagai aset tetapi keuangan atau financialnya buruk atau negativ


3. Arus Kas / Cash Flow
Cara menghitung arus kas adalah :
Penghasilan - Pengeluaran = POSITIVE
apabila penghasilan kita dikurangi pengeluaran kita hasilnya harus positive. terkadang kita hanya fokus terhadap penghasilan atau gaji kita namun kita melupakan pengeluaran yang sudah kita belanjakan atau kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita

kita harus fokus kepada pengeluaran bulanan kita yang rutin berapa? dan untuk pengeluaran-pengeluaran rutin dapat kita pecah menjadi 4 macam pengeluaran diantaranya :
-Pengeluaran Primer , Pengeluaran ini menyangkut pengeluran produktivitas
- Pengeluaran Kewajiban, Pengeluaran yang melibatkan pihak ke 3 contoh bayar SPP anak
- Tabungan atau Investasi
- Pengeluaran tambahan, atau yang sering kita sebut pengeluaran untuk hura-hura.

Jika sudah di List menabunglah di awal jika ada lebih baru dipakai

4. Dana Darurat
Suatu dana yang telah kita alokasikan secara terpisah untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya sangat darurat misalnya saat kita tiba-tiba sakit, atau terkena musibah bencana yang kita tidak tahu kapan datangnya.

berapa sih dana darurat yang mesti kita sediakan ?
jika masih single dana darurat yang kita sediakan = 3 bulan gaji
jika sudah menikah dengan mempunyai 2 tanggungan = 6 bulan gaji
jika sudah menikah dan mempunyai lebih dari 3 tanggungan = 12 bulan gaji

namun angka tabungan 3,6,12 bulan gaji tersebut jika terasa berat tetap ada angka toleransi dari tabungan darurat. Toleransi menabung untuk dana darurat sebesar 30%, karena kalau tidak bisa dipenuhi kita tidak disarankan untuk melakukan investasi


Sebelum Berinvestasi.........
sebelum kita berinvestasi hal yang kita harus lakukan adalah :
1. Financial Check Up
2. Perencanaan
3. Harus tahu tujuan investasi kita, misal kita membeli reksa dana untuk dana pensiun
dan jangan lupa hutang harus tidak ada, jika mempunyai kartu kredit harus dibayar jangan cuma bayar pembayaran minimumnya.

Produk Investasi (yang produknya berkala setiap bulan)
Saham
Obligasi
Logam Mulia
Reksa Dana

Mengapa disarankan kepada produk-produk tersebut?
produk investasi ini merupakan yang produknya simple dan tidak membutuhkan banyak uang untuk membelinya atau dana yang diperlukan tidak besar misalnya reksa dana. minimal kita bisa mulai dari Rp. 100.000 .

-kalau kita ingin berinvestasi untuk persediaan dana darurat kita dapat menggunakan obligasi pasar uang
-untuk investasi jangka pendek 2 tahun kita bisa masuk ke reksada pasar uang.
-untuk kebutuhan 3-4 tahun kita dapat menggunakan Reksadana pendapatan tetap
- untuk 4-5 tahun kita dapat menggunakan Reksadana Campuran (obligasi + saham)

*Reksadana Pasar Uang : surat hutang jatuh tempo dibawah 1 tahun yang tingkat resikonya rendah.
resiko dari obligasi adalah ia berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga

Obligasi yang syariah juga ada contohnya yang dikeluarkan oleh Indosat namun tidak semua perusahaan mengeluarkan no. syariahnya.

Macam-macam jenis Reksadana :
Reksadana Terproteksi (bukan berarti aman, sudah ditentukan waktunya)
Reksadana Terstruktur (Hampir Mirip dengan reksadana terproteksi)
Reksadana Penjaminan (ada pihak yang menjamin contohnya bank atau perusahaan)
Reksadana Indeks (mengikuti harga Indeks IHSG)
Reksadana Exchange Trate Fund/ETF (dijual beli di bursa, tidak open end, harus melalui broker)

kalau reksadana yang konvensional wajib dibeli oleh Manajer investasinya karna sudah ditentukan kapan dimulainya pembeliannya dan kapan berakhir nilai jatuh temponya yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut. Berbeda dengan Saham jika kita membeli saham kita tidak dapat langsung uangnya karena kita harus mempunyai pembeli/lawannya yang mau membeli saham kita.

Reksadana yang ada di tiap negara berbeda-beda jenisnya namun reksa dana yang ada di Indonesia adalah reksadana yang masih murni dan cendrung aman. Namun semua reksadana tetap ada RESIKONYA dan reksadana kita dapat kita ketahui nilainya melalui web site http://infovesta.com

Comments